Agung Wedhatama, Petani Bali yang Sukses Bertani dengan Pupuk Organik
- juragantaniantihoa
- May 2, 2023
- 2 min read

Pupuk organik mulai digemari masyarakat petani Indonesia. Selain mampu meningkatkan hasil produksi, penggunaan pupuk organik juga dapat menurunkan biaya operasional dalam jumlah signifikan.
Hal inilah yang dirasakan oleh Agung Wedhatama, Koordinator sekaligus Pendiri Petani Muda Keren Bali. Bersama komunitas petani, ia mampu mengolah lahan tanpa bergantung pada pupuk kimia.
"Sara rasa pupuk organik yang dibuat langsung petani, kualitasnya jauh lebih baik, kata Agung.
Menurut dia, pupuk organik merupakan solusi alternatif terbaik sektor pertanian saat ini dan mampu mengurangi ketergantungan terhadap pupuk subsidi.
Agung Wedhatama bersama para petani di komunitas Petani Muda Keren (PMK) sedari awal berkomitmen untuk menggunakan pupuk organik dan tidak memakai pupuk kimia.
Banyak manfaat yang telah dia rasakan. Lahan menjadi semakin subur dan harga hasil produksi semakin bagus. Selain itu, mikroorganisme hayati semakin banyak sehingga hasil pertanian semakin meningkat.
Baca juga:
Pria bernama lengkap AA Gede Agung Wedhatama ini membuktikan bahwa sektor pertanian telah mengantarkan dirinya menuju kesuksesa hingga memiliki pengasilan besar.
Agung Wedhatama adalah pendiri komunitas Petani Muda Keren (PMK), PT. Bos (Bali Organik Subak) serta BosFresh Apps in Bali. Dia melihat besarnya peluang di industri pertanian di Indonesia, khususnya di Bali tidak disertai dengan tingginya keterlibatan generasi muda menjadi tantangan tersendiri baginya.
Tidak mau buang-buang waktu lama, pemuda yang akrab disapa Gung Wedha ini mendirikan PMK yang merupakan komunitas petani muda di Bali yang secara resmi baru berdiri sejak tahun 2019. Petani Muda Keren telah memiliki 2000 member yang tersebar di seluruh Bali.
Keunggulan organisasi ini adalah memiliki kluster-kluster produk seperti kluster hortikultura, kluster cengkeh, dan lainnya PMK bekerja dari hulu yaitu petani hingga ke hilir alias pembeli terakhir, konsumen dengan penerapan teknologi informasi tentunya.
“Saya kumpulkan petani agar mereka memiliki kebanggaan bahwa bertani itu cool, dan menjembatani pertanian dari hulu ke hilir. Dari menanam hingga menjual, eceran dan mengekspor. Bersama-sama kami memproduksi sayur-mayur, buah-buahan, daging, ikan dengan kualitas terbaik, menggunakan metode pertanian Alam, sehingga dihasilkan produk pertanian yang sehat dan bertanggung jawab,” jelas Gung Wedha.
Duta Petani Milenial asal Bali ini menambahkan, dalam melakukan usaha ia menerapkan kendali mutu (quality control) ketat terhadap produk-produk yang dijual melalui BOS Fresh. Contoh salah satu syarat wajibnya, produk itu harus dibudidayakan secara alami (nature farming), seperti menggunakan pupuk dan pestisida alami.
Melalui PT. Bali Organik Subak (BOS), Gung Wedha telah mengekspor berbagai produk pertanian sejak tahun 2018 dan menjadi yang terbesar di Bali untuk volume.
Comments