top of page

Bantuan Pompa dan Asuransi Kementan untuk Petani Gagal Panen

  • juragantaniantihoa
  • Mar 1, 2023
  • 2 min read


Kementerian Pertanian tengah mempersiapkan bantuan mitigasi untuk daerah yang berpotensi terendam banjir, terutama di beberapa daerah yang ada di Jawa Barat dan Jawa Tengah sekaligus memberikan asuransi kepada petani yang gagal panen.


Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil mengatakan, upaya pencegahan dan penanggulangan dampak hujan berupa banjir di area persawahan akan dilakukan lebih efektif kali ini.


"Pemerintah akan menyiapkan upaya, salah satunya pompanisasi untuk area banjir. Silakan koordinasi dengan dinas pertanian setempat untuk membantu menyiapkan pompanisasi jika masih terdapat genangan di sawah," kata Ali Jamil dalam siaran pers, Rabu (1/3).


Dirjen PSP Ali Jamil menambahkan, Kementan juga telah mengupayakan perlindungan kepada petani dari gagal panen melalui asuransi pertanian, yakni program Asuransi Usaha Tani Padi ( AUTP).


“Bagi petani yang terdaftar sebagai peserta AUTP, apabila pada lahan sawahnya mengalami kerusakan tanaman yang disebabkan salah satunya akibat banjir dapat mengajukan klaim untuk memperoleh ganti rugi senilai Rp 6 juta per hektar,” terangnya.

Dengan memperoleh ganti rugi, kata dia, petani diharapkan mampu melanjutkan kegiatan berusaha tani karena sudah memiliki modal kerja.


Menurut Ali, kalkulasi ganti rugi yang diperoleh melalui AUTP sudah diperhitungkan dan diperkirakan cukup bagi petani untuk melakukan budidaya lahannya mulai dari pengolahan lahan serta membeli benih dan pupuk.


"Mengingat cuaca yang tidak menentu, kami terus dorong petani untuk mendaftar sebagai peserta AUTP agar lebih aman dan nyaman dalam usaha taninya," ajak Ali.



Senada dengan itu, Direktur Pembiayaan Pertanian Indah Megahwati mengajak petani memanfaatkan AUTP untuk meringankan dampak gagal panen supaya petani bisa melanjutkan kegiatan berusaha tani dari modal kerja yang diperoleh dari ganti rugi usaha taninya.


Indah menjelaskan, AUTP tidak terlalu membebankan karena petani hanya membayar Rp 36.000 per ha per musim.


"Kami berharap semua petani yang bercocok tanam padi dapat mendaftar sebagai peserta asuransi AUTP mengingat cuaca yang tidak menentu," tuturnya.


"Untuk mekanisme pendaftaran, petani yang ingin menjadi peserta AUTP bisa berkoordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan. Caranya juga mudah dan manfaatnya besar untuk petani," jelasnya.


Sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, semua jajaran di Kementan sigap diminta sigap bila ada sawah yang mengalami kebanjiran.


Jawa Barat dan Jawa Tengah merupakan penyangga pangan dan kawasan pertanian nasional yang harus dipulihkan dengan kekuatan gerakan kedaulatan pangan. Untuk mengantisipasi ancaman banjir di dua provinsi itu, sebagian besar lahan sawah di dua provinsi ini sudah diikutsertakan dalam AUTP.

Comments


bottom of page