top of page

Dengan Inovasi Packing House, Petani Banyuwangi Optimalkan Hasil Panen Hingga Ekspor ke Mancanegara

  • juragantaniantihoa
  • Mar 7, 2023
  • 2 min read


Kelompok Tani asal Banyuwangi membuat packing house sebagai tempat untuk mengolah hasil panen. Berangkat dari keinginan untuk mengoptimalkan hasil panen supaya tidak ada yang terbuang, hasil olahan panen mereka bisa tembus ke pasar luar negeri.


Kelompok Tani Pucangsari yang berada di Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, Jawa Timur ini menjadi sentra untuk menampung hasil panen para anggota, mulai dari buah naga, jeruk dan hasil panen yang lain.


Di sana dilakukan seleksi dan pemilahan kualitas hasil panen secara maksimal. Ada yang untuk diekspor ke mancanegara, ada yang untuk kebutuhan pasar domestik dan ada pula yang untuk dijadikan bahan baku industri.


Rukiyan selaku Ketua Kelompok Tani Pucangsari mengatakan bahwa sumber daya petani semakin kuat dengan adanya Packing House ini. Para anggota sekarang memiliki pengetahuan dan keahilan untuk memodernisasi cara bertani.


Baca juga:


Salah satu manfaat yang dirasakan anggota dengan keberadaan Packing House ini adalah hasil panen pertanian mereka mampu mencapai standar kualitas yang diminta pasar luar negeri.


"Sejak tahun lalu, kami rutin mengekspor buah naga ke Hongkong, Singapura dan beberapa negara di Eropa," kata Rukiyan dikutip dari detik.com.

Selain itu, para anggota juga diajarkan untuk mengolah hasil panen menjadi aneka macam produk jadi. Terutama dari hasil panen yang tidak memenuhi standarisasi pasar global ataupun nasional seperti dodol, kripik, sari buah, selai, dan sebagainya.


“Semuanya bisa dimanfaatkan sehingga petani mendapat penghasilan lebih," imbuh dia.

Apa yang dilakukan Kelompok Tani Pucangsari mendapatkan apresiasi dari Bupati Bojonegoro, Ipuk Fiestiandani saat melakukan kegiatan Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa) yang berlokasi di Jambewangi.


"Para petani ini awalnya kita pertemukan dengan program CSR (Coorporate Social Responbility) sebuah perusahaan. Kemudian dengan serangkaian pelatihan, pemodalan dan perluasan akses pasar, bisa dikembangkan lebih jauh," papar Ipuk.


Ia mengharap semangat kolaborasi dan inovasi tersebut, mampu menjadi contoh bagi kelompok tani di desa-desa yang lain.


"Pemerintah Daerah sangat terbuka untuk membantu para petani meningkatkan kemampuannya dan memperluas akses pemasaran dan lain sebagainya," imbuhnya.

Comments


bottom of page