top of page

Imas Wartisih, Eks Suster yang Sukses Jadi Distributor Sayuran

  • juragantaniantihoa
  • May 4, 2023
  • 2 min read

Imas Wartisih berhasil menjalani bisnis hortikultura walaupun bukan berasal dari latar belakang pertanian. Dia mengembangkan berbagai jenis tanaman sayuran dan memasarkannya secara online.


Pada mulanya Imas bekerja di dunia kesehatan sebagai perawat. Ia terlirik terjun ke pertanian karena termotivasi untuk membantu suaminya yang menjalankan agribisnis.


Selama enam tahun terjun ke sektor pertanian, Imas mengaku senang dan nyaman menjalankan aktivitasnya sebagai seorang petani. Kini dia sudah merasakan manfaat dan profit dari usaha tani yang digelutinya. Selain itu, dia juga merasa bisa membantu lebih banyak orang.

“Mungkin sebagai perawat saya hanya bisa merawat orang yang sakit, tetapi ketika menjadi petani, saya bisa bermanfaat untuk orang lebih banyak lagi, tentunya dalam penyediaan sumber pangan di Indonesia,” terang Imas dilansir dari channel Youtube Kementerian Pertanian RI.

Di lahan sewaan seluas 2 ha, Imas mengembangkan budidaya tanaman baby buncis, sawi putih dan tomat. Ia menyewa dari pihak perkebunan di Ciwidey. Dengan menyewa lahan, ia bisa melakukan efisiensi biaya modal, dan menjalin kolaborasi dengan pihak-pihak yang bergerak di bidang pertanian.

“Karena saya juga mengefisiensikan biaya dan sebagainya gitu kan, kemudian adanya kolaborasi, karena saat ini zamannya kan kolaborasi, bahkan mungkin nanti saya juga melakukan pertanian terpadu dengan menggabungkan sektor pertanian dan peternakan, seperti itu,” cerita Imas.

Pemudi milenial asal Ciwidery, Kabupaten Bandung ini memproduksi sayur-sayuran dengan kualitas yang sebagus mungkin sehingga mulai penanaman hingga perawatan dikelolanya dengan baik. Dalam pemupukan, ia menggunakan pupuk organik supaya menghasilkan produksi yang sesuai dengan spesifikasi pasar.


Baca juga:

Sayuran yang dihasilkan dari bahan-bahan organik mempunyai keunggulan lebih yang bisa dinikmati secara langsung oleh petani dan konsumen.

“Sayuran organik itu selain menyehatkan untuk konsumen, keuntungannya juga bisa dirasakan petani ketika kita diberikan harga yang sudah pasti dan melebihi tinggi dari harga produksinya, sehingga bisa menjamin keuntungan para petani gitu,” terang Imas.

Terkait distribusi, Imas memasarkan langsung sayuran hasil pertaniannya ke perusahaan, distributor sayuran, hotel, dan bahkan langsung ke konsumen via online. Sekarang ia telah memiliki beberapa mitra tani yang tersebar di beberapa wilayah di Kabupaten Bandung.


Jerih usaha di bidang pertanian yang digeluti Imas menambah deretan bukti kalau pertanian masih menjadi sektor usaha yang menjanjikan. Dengan mengesampingkan rasa malu, ia mampu membuktikan dirinya sukses menjadi seorang petani. Dan ia bangga dengan keputusannya itu.

“Saya sangat bangga menjadi seorang perempuan yang mau ikut terjun ke pertanian, karena yang saya rasakan ya disamping mendapat keuntungan saya juga merasakan self healing saya gitu kan,” ungkapnya.

Imas Wartisih kini memetik buah dari kerja kerasnya. Lewat usaha tani yang dia kembangkan, mantan perawat ini berhasil membuka lowongan pekerjaan untuk masyarakat di sekitarnya dan menghasilkan sayuran yang berkualitas untuk dikonsumsi.

Comments


bottom of page