Inovasi Agro Eduwisata di Cianjur Mendapatkan Apresiasi dari Kementan
- juragantaniantihoa
- Aug 12, 2023
- 2 min read

Kabupaten Cianjur, yang terletak di Jawa Barat, telah meraih perhatian dan apresiasi dari Kementerian Pertanian (Kementan) melalui upaya pengembangan dua agro eduwisata yang diharapkan akan memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan nilai tambah produk-produk pertanian dan pendidikan petani yang terampil.
Langkah ini merupakan bagian dari strategi optimalisasi pemanfaatan sumber daya pertanian dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan petani.
Pada pertengahan tahun 2022, Kementan menyerahkan pengelolaan dan pengembangan Agro Eduwisata Artala di Desa Sindangjaya, Kecamatan Cipanas, serta Agro Eduwisata Shmala di Desa Tegalega, Kecamatan Warungkondang, kepada sejumlah yayasan dan kelompok tani setempat.
Keputusan ini didasarkan pada keyakinan bahwa agro eduwisata memiliki potensi untuk menggerakkan roda ekonomi di wilayah sekitarnya sambil memberikan edukasi penting kepada masyarakat tentang dunia pertanian.
Agro eduwisata di Cianjur mengusung konsep integrasi usaha pertanian (agro), ilmu pengetahuan dan keterampilan (edutourism), serta rekreasi lingkungan pertanian (ekotourism) yang dilakukan secara berkelanjutan.
Konsep ini dipadukan dengan inovasi teknologi dan manajemen profesional, menciptakan kawasan pertanian yang tidak hanya produktif secara ekonomi, tetapi juga memiliki nilai-nilai ekowisata, keindahan, estetika, ilmu pengetahuan, pendidikan, dan sosial.
Baca juga:
Sekretaris Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Hermanto, menekankan bahwa agro eduwisata bukan hanya tentang peningkatan nilai ekonomi, tetapi juga menggerakkan partisipasi masyarakat dan lembaga ekonomi seperti usaha kecil menengah (UKM) dan koperasi.
Konsep ini berpotensi menciptakan rekreasi luar ruangan yang menarik, pendidikan yang bermanfaat, dan peluang bisnis baru. Selain itu, agro eduwisata juga memiliki dampak positif terhadap kualitas sumber daya manusia, khususnya petani, dengan memberikan pelatihan, pemagangan, dan kemitraan usaha.
Bupati Cianjur, Herman Suherman, melihat konsep agro eduwisata sebagai peluang untuk mengubah wajah daerahnya yang dikenal sebagai daerah agraris menjadi pusat pelatihan pertanian modern.
Ia percaya bahwa agro eduwisata dapat menarik wisatawan domestik dan mancanegara dengan menampilkan sektor pertanian yang unik dan menarik. Hal ini juga berpotensi meningkatkan perekonomian warga setempat, mengurangi ketergantungan pada pasar luar, dan mendorong partisipasi generasi muda dalam pertanian.
Salah satu contoh keberhasilan agro eduwisata di Cianjur adalah Agro Eduwisata Artala di Desa Sindangjaya. Yayasan Agro Muda Sejahtera dan Yayasan Jaya Agropolitan Nusantara telah mengambil alih pengelolaan kawasan ini dan mengubahnya menjadi tempat pelatihan dan edukasi pertanian yang menarik bagi berbagai kelompok masyarakat, mulai dari siswa sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Dengan adanya dukungan dan komitmen dari pemerintah, yayasan, kelompok tani, dan masyarakat, agro eduwisata di Cianjur memiliki potensi besar untuk menjadi model pembangunan berkelanjutan yang menggabungkan aspek pertanian, pendidikan, dan wisata. Ini adalah langkah yang menginspirasi dan patut diapresiasi, karena tidak hanya berdampak pada ekonomi lokal, tetapi juga mengedukasi generasi muda tentang pentingnya pertanian dan lingkungan.
Sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL), pengembangan sektor pertanian yang digabungkan dengan pariwisata atau agrowisata di seluruh daerah di Indonesia perlu didorong untuk meningkatkan nilai ekonomi selain komoditas.
"Saya kira ini langkah maju bahwa pertanian itu bukan hanya menghasilkan padi, jagung, kacang-kacang tapi sebenarnya dengan penataan yang baik banyak akselerasi yang bisa kita intervensi jadikan potensi untuk mendapatkan tambahan lagi bagi masyarakat," kata SYL.
Kommentare