top of page

Iwan Tarigan Sukses Berkebun Kurma di Dataran Tinggi Sumatra Utara

  • juragantaniantihoa
  • Feb 6, 2023
  • 2 min read

Iwan Tarigan, petani milenial yang sukses membudidayakan kurma di Medan.


Pohon kurma biasanya memang ditanam di dataran kening, namun siapa sangka kurma juga dapat ditanam dan dikembangkan pada iklim basah. Ini yang dilakukan oleh Iwan Tarigan, seorang petani asal Desa Kutambaru, Kecamatan Tiganderket, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Dan dia berhasil.


Kabupaten Karo berada di ketinggian 600-1400 di atas permukaan air laut, dan terkenal dengan iklim yang sejuk dengan intensitas suhu 17 derajat celcius. Di kawasan dingin ini, Iwan Tarigan berhasil menanam pohon kurma di tengah cuaca dingin dan intensitas hujan yang tinggi.


Iwan membutuhkan waktu tiga tahun usaha hingga dapat memanen kurma dari kebun yang digarapnya sendiri. Berangkat dari pengalaman mendalami dunia holtikultura sejak kecil, Iwan tertarik mengembangkan budidaya buah lain yang belum ada di tanah kelahirannya.

Berawal dari tahun 2016, saat ayah Iwan Tarigan pergi ke perbagai negara seperti Thailand, Timur Tengah dan Inggris. Iwan belajar banyak budidaya kurma dari ayahnya yang mempunyai kenalan yang berpengalaman dalam mengembangkan pohon kurma.


Langkah pertama yang dilakukan Iwan adalah memastikan bahwa bibir kurma yang akan ditanam harus berkualitas. Pasalnya, menanam bibit kurma yang jelek di iklim Indonesia kurang pas, dan menyebabkan pertumbuhannya tidak maksimal.


Pada tahun 2017, Iwan Tarigan menanam sekitar 200 bibit kurma unggul yang dia impor dari Inggris. Total ia membutuhkan waktu sekitar 3,5 tahun untuk dapat memperoleh hasil yang sama seperti pohon kurma yang ditanam di Arab. Tahun 2021, usia pohon kurmanya sudah 4,5 tahun dan sudah memanen hasilnya. Sebanyak 500 kg kurma berhasil dipanennya dari semua pohon yang ditanamnya.


Tips Menanam Kurma di Iklim Indonesia


Iwan Tarigan menjadi orang pertama di Kabupaten Karo yang berani menanam pohon kurma. Melihat kondisi iklim yang berbeda, ia tidak segan untuk belajar dan terus mencoba.


Kunci menanam kurma di kondisi cuaca yang tidak seharusnya membutuhkan perawatan yang sungguh-sungguh dan mempelajari semua kebutuhan pohon kurma. Seperti tips yang dia bagikan dalam sebuah konten video di channel YouTube Capcapung, Iwan Tarigan mengatakan bahwa kita perlu mengerti apa saja yang dibutuhkan oleh pohon kurma selama pertumbuhannya.


Pertama, saat daun pohon kurma sudah banyak, kita bisa mulai memangkat sedikit bagiannya supaya pohon dapat tumbuh lebih cepat.


Kedua, pemberian pupuk organik. Iwan menggunakan kotoran lembu yang sudah difermentasi untuk kemudian diberikan ke media tanam pohon kurma. Pilihan pupuk organik sudah dilakukannya sejak tahun 2003 ketika menanam pohon salak dan dia mendapatkan hasil panen yang memuaskan.


Menurut dia, pohon kurma yang menggunakan pupuk bahan alami akan menghasilkan buah yang lebih besar, dan rasanya pun lebih manis, ketimbang menggunakan pupuk kimia. Selain itu, pupuk kimia bisa membuat buah kurma rontok.


Ketiga, mengatasi ekosistem tanam bukan asli pohon kurma dengan menyemprotkan fungisida. Pohon kurma terbiasa dengan iklim dan tanah kering sehingga jika ditanam pada dataran tinggi, akan rentan terkena penyakit jamur.


Keempat, mempelajari frekuensi curah hujan mengingat pohon kurma terbiasa dengan cuaca kering. Buah kurma yang akan matang, sebaiknya ditutup dengan plastik pada saat musim hujan, agar tidak langsung terkena air hujan. Karena air hujan dapat mengurangi kadar gula yang ada pada pohon kurma.


Beberapa orang yang datang berkunjung ke perkebunan kurma Iwan Tarigan, mengakui bahwa rasa buah kurma miliknya sama seperti buah kurma yang ada di Thailand dan Arab.


Menurut Iwan, buah kurma yang dihasilkannya ini menjadi satu-satunya yang tumbuh dan panen melimpah di Sumatra Utara.


Meskipun tergolong baru, menurut Iwan, kunci merawat pohon kurma adalah mengetahui apa yang diinginkan dari pohon tersebut.

Commentaires


bottom of page