Kelompok Tani Kalimantan Utara Sukses Kembangkan Agrowisata Flora Fauna
- juragantaniantihoa
- Mar 21, 2023
- 2 min read

Kelompok Tani Flora dan Fauna Mandiri dari Tarakan, Kalimantan Utara sukses mengembangkan agrowisata perkebunan. Hasil panen yang digarap mereka, bisa dipetik oleh pengunjung yang datang sehingga tengkulak tidak boleh memborong.
Salah satu tanaman yang mereka budidayakan saat ini adalah labu Jepang atau kabocha. Ketua Kelompok Tani Flona dan Fauna Mandiri Tarakan, Darmawan mengatakan, budidaya kabocha di Kalimantan Utara baru dikembangkan di Tarakan saja. Menurut itu, hal itulah yang menjadi daya tarik pengunjung untuk datang berwisata ke lahan pertaniannya.
Labu kabocha memiliki rasa manis dan beraroma khas sehingga banyak diburu konsumen. Karena itu, Darwanan lebih mementingkan masyarakat yang ingin datang ke lahan budidaya secara langsung.
“Meskipun banyak peminatnya, kami tidak memberikan peluang kepada tengkulak untuk borong. Banyak yang mau borong, tetapi kami tidak berikan,” kata Darmawan dikutip dari korankaltara.com.
Harga labu Jepang di pasaran cukup tinggi. Saat ini harga kabocha per kilogram di pasar bisa mencapai Rp 15.000.
Secara ekonomi labu Jepang, kata Darmawan, mempunyai potensi yang cukup baik untuk dikembangkan. “Apalagi, rasanya disukai semua kalangan,” imbuhnya.
Baca juga:
Sebelum membudidayakan labu kabocha, Kelompok Tani Flora dan Fauna yang beralamatkan di Kelurahan Juata Permai, kota Tarakan ini sudah membudidayakan berbagai tanaman seperti melon, cabai, bawang merah, dan beberapa tanaman lainnya. Selain menikmati labu Jepang, para wisatan yang berkunjung saat ini, juga bisa menikmati melon, cabai dan bawang merah.
Edukasi pertanian yang dilakukan Kelompok Tani Flora dan Fauna Mandiri Tarakan ini tengah menjadi andalan Dinas Pertanian Tarakan, PAUD hingga perguruan tinggi dari Kalimantan Utara. Bahkan salah seorang mahasiswa dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Jogjakarta tengah melakukan penelitian di sana.
“Kami menjadikan lahan pertanian kita sebagai kawasan pertanian edukasi. Kami berharap, lahan pertanian kita bisa menjadi lokasi sharing wawasan,” ungkap Dharmawan.
Apa yang dilakukan oleh Dharmawan dan kelompok tani yang dipimpinnya dirasakan manfaatnya oleh masyarakat umum. Selain untuk rekrekasi, para pengunjung juga bisa menikmati hasil panen dengan harga yang murah.
“Selain bisa petik sendiri, harganya juga jauh lebih murah dibandingkan dengan di pasar,” kata Diyah, salah seorang pengunjung.
Комментарии