top of page

Inovasi Kelompok Tani Kutai Timur, Perpendek Usia Panen

  • juragantaniantihoa
  • Aug 22, 2023
  • 2 min read

Kelompok Tani Permata Jaya dari Kampung Sidrap, Kutai Timur, Kalimantan Timur membuktikan bahwa pertanian yang berkelanjutan tetap dapat dikembangkan di lahan gambut yang identik asam dan sulit untuk ditanami.


Para petani anggota Kelompok Tani Permata Jaya mencontohkan bagaimana petani-petani lokal mampu bergotong royong mengatasi keterbatasan lingkungan. Bahkan mereka menciptakan metode baru yang mampu mempercepat proses bercocok tanam dan meningkatkan hasil panen.


“Kami bisa panen kangkung dalam 18 hari dari semula 25 hari,” kata Ketua Kelompok Tani Permata Jaya Kampung Sidrap, La Sakka, dikutip dari Antara.


Awalnya bermula dari tantangan besar yang dialami para petani dari Kelompok Tani Permata Jaya. Lahan yang ada di daerah mereka adalah lahan gambut yang asam dan sulit untuk ditanami.


Namun kesempatan dan peluang datang kepada mereka ketika pipa gas milik Pertagas anak perusahaan Pertamina hadir melewati kampung mereka. Pertagas bersama dengan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Pertanian Teluk Pandan kemudian bekerja sama dengan petani-petani Kampung Sidrap untuk memulai program Petani Mandiri Jalur Pipa Sidrap (Taman Sidrap) pada tahun 2021.


Kelompok Tani Permata Jaya akhirnya bisa belajar dan berinovasi untuk mengatasi tantangan yang mereka hadapi berkat dukungan dan pendampingan dari PPL Teluk Pandan serta Pertagas, hingga mampu menciptakan solusi-solusi kreatif, seperti membuat pestisida nabati dan fungisida ramah tanah, pupur organik cair, ramuan organik nutrisi 3 in 1, serta TB Formula.


Temuan mereka merupakan langkah penting dan bermanfaat dalam mengatasi serangga pengganggu dan memastikan pertumbuhan tanaman yang sehat di lingkungan yang sebelumnya sulit.


Selain itu, petani-petani dari Kelompok Tani Permata Jaya juga berhasil memanfaatkan material bekas dari Stasiun Kompresor Gas (SKG) Bontang Pertagas OKA.


Mereka mengembangkan alat-alat pertanian sederhana seperti destilator asap cair dan alat tanam otomatis. Destilator ini tidak hanya menghasilkan asap cair yang dapat digunakan sebagai pupuk, tetapi juga membantu dalam menciptakan perbaikan pH tanah dari tingkat asam (pH 4,5) menjadi netral (pH 7), yang memungkinkan tanaman tumbuh lebih baik.


Kelompok Tani Permata Jaya berhasil meningkatkan produktivitas dan menaikan pendapatan ekonomi mereka. Mereka mampu menghemat biaya produksi pertanian hingga 33 persen, sekaligus mengurangi waktu panen dari 25 hari menjadi 18 hari.


Kelompok Tani Permata Jaya membuktikan bahwa tantangan lingkungan seperti lahan gambut yang sulit dapat diatasi dengan menjalin kolaborasi dan mengembangkan inovasi. Capaian mereka telah menghadirkan pertanian yang efektif sekaligus mendatangkan dampak positif pada lingkungan dan ekonomi lokal.

Comments


bottom of page