Kementan Kembangkan Varietas Tanaman Pangan Tahan Cuaca Ekstrem
- juragantaniantihoa
- Jun 6, 2023
- 2 min read

Untuk menghadapi dampak ekstrem dari musim kemarau panjang (El Nino), Kementerian Pertanian terus menghadirkan varietas-varietas tanaman unggul yang tahan kekeringan, tahan cuaca bahkan tahan hama. Hal ini dalam rangka mewujudkan Indonesia menjadi salah satu negara pertanian kuat di dunia dengan ketahanan pangan berkualitas dan berkelanjutan.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan bahwa keberadaan varietas unggul tersebut tidak dapat dilepaskan dari kehadiran teknologi pertanian yang terus berkembang. Dengan inovasi teknologi, varietas tanaman yang dikembangkan akan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada.
Mentan Syahrul menjelaskan salah satu tantangan besar sektor pertanian Indonesia saat ini adalah musim kemarau panjang sehingga dibutuhkan varietas benih unggul yang tahan terhadap kekeringan.
"Varietas-varietas tanaman pangan kita sudah menunjukkan kemajuan yang luar biasa," ujar Mentan SYL saat menghadiri Gebyar Perbenihan Nasional VIII 2023 di Kulon Progo, Rabu (31/5/2023).
Mentan Syahrul mencontohkan, varietas padi yang dikembangkan Kementan saat ini mampu menghasilkan bibit yang mampu menghasilkan panen di atas 10 hingga 14 ton per hektare.
Benih unggul bersertifikat terus dikembangkan oleh Kementerian Pertanian dalam rangka meningkatkan produktivitas. Benih-benih unggul tersebut memiliki potensi hasil panen yang lebih besar dan lebih adaptif terhadap kondisi dan lokalitas.
Baca juga:
Atas perkembangan perbenihan saat ini, Mentan SYL mengaku bangga karena varietas yang dikembangkan terbukti mampu bertahan di musim ekstrem.
"Saya kira ini menunjukkan kemajuan yang luar biasa dengan hadirnya varietas tahan perubahan iklim. Termasuk iklim kering yang terjadi saat ini yang diperkirakan berlangsung hingga bulan Agustus mendatang," terang politisi Partai NasDem tersebut.
Gebyar Perbenihan Nasional VIII 2023 kemarin, menampilkan 139 varietas tanaman pangan baik varietas unggul maupun varietas lokal, kultur jaringan, teknologi Padi Apung, Surjan dan Mina Padi. Untuk benih padi saja mencapai 60 varietas kemudian 58 varietas palawija seperti jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah dan sorgum.
Salah satu yang menarik adalah varietas jagung Lilac 22 F1 berwarna ungu. Bila selama ini jagung untuk jenis hibrida berwarna kuning atau oranye namun dalam acara ini, dipamerkan jagung berwarna ungu pada biji, tongkol, batang dan pelepah kulitnya.
Jagung Lilac 22 F1 dikenal dengan nama Jagung Ketan Pulut Ungu. Jagung ini memiliki kandungan antioksidan yang bermanfaat untuk kekebalan tubuh.
Selain itu, juga memiliki antosianin yang tinggi, sebagai senyawa yang mengatur warna biji atau sayuran menjadi ungu, violet dan merah.
Di antara keunggulan varietas jagung ungu ini antara lain berasa lebih pulen dan sedikit manis. Jagung ungu ini diminati petani karena produktivitasnya cukup tinggi dan usia panen lebih cepat hanya 60-70 hari.
Comments