top of page

Kerjasama Smart Farming Indonesia-Korea Sasar Petani Milenial

  • juragantaniantihoa
  • Aug 7, 2023
  • 2 min read

Kementerian Pertanian (Kementan) tengah mengambil langkah serius dalam mengembangkan konsep Smart Farming, sebuah paradigma pertanian berbasis teknologi.


Dalam upaya mendukung perkembangan ini, Kementan, melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), telah menjalin kolaborasi yang signifikan dengan pemerintah Korea Selatan.


Pada bulan Agustus tahun 2021, tanda tangan perjanjian kerjasama penting ini terjadi antara BPPSDMP dan Korea Agency of Education, Promotion and Information Service in Food, Agriculture, Forestry and Fisheries (EPIS KOREA).


Perjanjian ini membahas Project on Enhancing Millennial Farmers Income by Adopting K-Smart Farm technologies in Indonesia.


Proyek ini memiliki relevansi yang sangat penting karena berfokus pada pengembangan dan penerapan teknologi Smart Farming, yang di Korea dikenal dengan sebutan K-SMART FARM Technology dan menjadikan petani milenial sebagai sasarannya.


Lokasi implementasi proyek ini berada di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan di Jawa Timur, serta Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor di Jawa Barat.


Kerjasama ini sejalan dengan visi Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, yang mendorong transformasi pertanian Indonesia dari pola konvensional menuju penggunaan smart farming dan digitalisasi.


Dalam pandangan SYL, kapasitas sumber daya manusia pertanian yang profesional dan handal perlu ditingkatkan agar pertanian Indonesia bisa bergerak maju, mandiri, dan modern di masa mendatang.


Dalam kerangka ini, kerjasama antara BPPSDMP dan EPIS Korea mencakup penyelenggaraan Training K-Smart Farm di Korea. Pelatihan ini dijadwalkan berlangsung pada 6-12 Agustus 2023, dan akan melibatkan sejumlah peserta dari berbagai latar belakang, termasuk pengelola proyek, dosen, widyaiswara, dan pengusaha pertanian milenial dari Indonesia.


Tujuan utama dari pelatihan ini adalah meningkatkan wawasan para peserta mengenai teknologi pertanian modern serta mempelajari pendekatan-pendekatan inovatif dalam mengembangkan sektor pertanian. Selama pelatihan, para peserta akan belajar dari pengalaman Korea dalam mengaplikasikan teknologi tinggi dalam berbagai aspek usaha tani, serta berinteraksi dengan praktisi dan akademisi yang berpengalaman.


Dalam pembukaan acara pembekalan peserta pelatihan di Jakarta, Sabtu (5/7), Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, menekankan pentingnya pemahaman terhadap sistem digitalisasi dan teknologi dalam menghadapi era industri 4.0. Ia juga memotivasi generasi milenial untuk aktif terlibat dalam perkembangan pertanian melalui pendekatan-pendekatan modern seperti smart farming.


Dedi menyampaikan harapannya bahwa generasi petani milenial akan menjadi motor penggerak utama dalam mengembangkan pertanian di masa depan, dengan kemampuan menggabungkan pengetahuan tradisional dengan teknologi terkini.


“Saya sudah sering sampaikan, Petani Milenial akan menjadi pelaku pembangunan pertanian, 10 tahun lagi tanggung jawab pembangunan pertanian ada di pundak kalian,” tutur Dedi.


Selama pelatihan di Korea, peserta diminta untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang praktik-praktik smart farming dan kemudian mengaplikasikannya sesuai dengan kondisi nyata di lapangan di Indonesia.


Comments


bottom of page