top of page

Kiat Sukses Menjadi Agripreneur, Meraih Sukses dengan Usaha Pertanian

  • juragantaniantihoa
  • Sep 8, 2023
  • 3 min read

Pertanian adalah sektor yang memiliki potensi besar untuk pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan. Pertanian juga mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah banyak. Apalagi saat ini sektor pertanian membutuhkan regenerasi petani.


Sektor pertanian telah menjadi salah satu sektor yang memberikan kontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan I 2023 sebesar 11,8% dengan tren pertumbuhan yang positif sebesar 4,73% per kuartal. Di samping itu, dalam catatan Global Food Security Index (GFSI), indeks ketahanan pangan Indonesia tahun 2022 berada di peringkat 69 dari 113 negara dengan mengalami peningkatan di level 60,2 atau naik 1,69% dibandingkan tahun 2021.


Potensi usaha pertanian ini tentu menjadi peluang nyata bagi anak-anak muda dan generasi milenial. Karakteristik mereka yang berpendidikan dan melek teknologi, akan mampu menghadirkan wajah baru pertanian Indonesia yang ramah lingkungan, berkelanjutan dan terintegrasi dari hulu hingga hilir. Karena pertanian saat ini masih didominasi generasi tua yang umumnya tidak mengenyam pendidikan tinggi.


Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo selalu mendorong generasi milenial agar menjadi seorang agripreneur atau wirausahawan muda pertanian dengan menerapkan konsep smart farming.


Untuk mendorong generasi muda menjadi agripreuner, Kementan telah melakukan fasilitasi untuk memudahkan mereka mendapatkan bantuan modal usaha dan akses pasar baik pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri (ekspor). Kementan juga memfasilitasi pembiayaan dan perizinan, penyediaan prasarana dan sarana pertanian, serta peningkatan kapasitas dan pendampingan.


Selain itu, Kementan juga gencar meluncurkan berbagai program nasional untuk mempercepat lahirnya agripreneur dari kalangan generasi milenial. Berbagai upaya dilakukan dengan merangkul stakeholder, mulai dari Kementerian/Lembaga, Pemda, pengusaha hingga perguruan tinggi.


Menurut SYL, dengan menjadi seorang agripreneur, generasi milenial di masa depan sudah tidak lagi menjadi pencari kerja, tetapi mereka justru hadir sebagai penyedia lapangan pekerjaan.

"Generasi milenial berpotensi menjadi wirausahawan muda pertanian, karena memiliki kemampuan beradaptasi yang tinggi atau fleksibel, kreatif, melek teknologi, empati dan mampu berpikir kritis. Generasi ini diharapkan tidak hanya menjadi job seeker melainkan mampu menjadi job creator," ujar Mentan Syahrul.

Agripreneur adalah seorang entrepreneur yang fokus pada bisnis pertanian atau agribisnis. Bagi mereka yang ingin sukses di dunia pertanian, menjadi seorang agripreneur atau wirausahawan muda di bidang pertanian adalah pilihan yang menjanjikan.


Berikut beberapa kiat yang kami harapkan bisa membantu kamu sukses menjadi seorang agripreneur.


1. Pemahaman Mendalam tentang Pertanian.


Sebelum memulai bisnis pertanian, pelajari berbagai aspek pertanian seperti jenis tanaman atau hewan ternak yang akan kamu budidayakan, metode pertanian yang efisien, dan pemahaman tentang perubahan cuaca dan musim.


Untuk itu, pelajari ilmu pertanian melalui kursus, pelatihan, atau konsultasi dengan ahli pertanian. Kamu juga bisa membaca buku atau mengikuti webinar untuk memperdalam pengetahuanmu tentang dunia pertanian dan perkembangannya.


2. Membuat Rencana Bisnis yang Matang.


Dalam membuat rencana bisnis, cakupkan analisis pasar, proyeksi pendapatan dan biaya, serta strategi pemasaran.


Dengan rencana tersebut, kamu akan melakukan identifikasi target pasar, menentukan harga produk dan menentukan strategi pemasaran yang tepat untuk mencapai pelanggan potensial.


3. Ikuti Inovasi Teknologi.


Seiring kemajuan teknologi pertanian dan digitalisasi, manfaatkan kemudahan-kemudahan yang diberikan darinya, seperti sensor tanah, drone, atau aplikasi mobile untuk memantau dan meningkatkan produktivitas pertanian.


Kamu dapat menerapkan teknologi yang sesuai dengan jenis pertanian yang kamu budidayakan, yang dapat membantu mengoptimalkan produksi, mengurangi limbah dan meningkatkan efisiensi.


4. Perhatikan Diversifikasi Produk.


Jika kamu membudidayakan tanaman sayuran, pertimbangkan untuk menyediakan berbagai jenis sayuran atau produk olahan dari sayuran tersebut.


Strategi diversifikasi produk ini akan membantumu mengurangi risiko kerugian jika satu produk mengalami masalah. Ini juga dapat membantumu menjangkau lebih banyak pelanggan.


5. Prinsip Keberlanjutan.


Seperti arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di atas, kamu bisa menerapkan praktik pertanian organik, manajemen limbah yang baik, dan pertanian berkelanjutan untuk menjaga keseimbangan ekosistem.


Berbagai teknik pertanian berkelanjutan bisa kamu terapkan. Seperti pemupukan organik, penggunaan energi terbarukan, dan pengurangan limbah plastik untuk memenuhi permintaan konsumen yang semakin peduli akan lingkungan.


6. Bangun Kolaborasi dan Perluas Jaringan.


Pertama-tama kamu dapat bergabung dengan kelompok petani lokal yang ada di daerahmu, menjadi anggota asosiasi pertanian, atau platform pertanian online untuk memperluas jaringan.


Berkolaborasi dengan petani lain dapat membantumu mendapatkan akses ke sumber daya bersama, informasi, dan peluang bisnis yang lebih besar.


7. Pemasaran Kreatif.


Manfaatkan kemajuan internet dan teknologi komunikasi untuk mengembangkan bisnis pertanianmu. Gunakan media sosial dan situs website untuk memasarkan produk, atau buat merek dan kemasan yang menarik.


Jadilah sekreatif mungkin dalam memasarkan produk Anda agar lebih menarik bagi pelanggan. Kamu juga menyusun jadwal konten promosi yang menarik agar produkmu lebih dikenal target pasar.


Semoga kiat-kiat di atas membantu kamu bila ingin terjun ke usaha pertanian dengan menjadi seorang agripreneur. Sudah banyak contoh anak-anak muda Indonesia yang sukses menjadi agripreneur.


Salah satunya adalah Michael Jovan, yang mendobrak jaringan pemasaran dengan aplikasi TaniHub pada tahun 2016. Hati dia dan kawan-kawannya tergerak setelah melihat tomat hasil panen hanya dihargai Rp 600/kg, sementara harga tomat di pasaran bisa sampai 10 kali lipat. Ketimpangan harga ini akan didulang tengkulak dan pedagang untuk meraup keuntungan besar sementara petani hanya menuai kerugian.


Dia meluncurkan TaniHub untuk membantu meningkatkan kesejahteraan petani, dan juga membantu masyarakat membeli produk pertanian dengan mudah. Saat ini TaniHub sudah bekerja sama dengan 30.000 petani yang tergabung dalam hampir 1.000 kelompok tani.

Comments


bottom of page