Kisah Mantan Pecandu Narkoba Jadi Petani Sukses di Bandung
- juragantaniantihoa
- Mar 14, 2023
- 2 min read

Ade Rukmana dikenal sebagai petani sukses oleh masyarakat kampungnya di kawasan pegunungan Bukit Tunggul yang terletak di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Ia bisa bangkit setelah terjerembab dalam narkoba, bahkan pernah merugi karena ditipu.
Ade mulai bertani pada tahun 2013. Usaha tani pertamanya buntung karena ia sempat tertipu bandar dan pekerja lantaran masih belum paham seluk beluk dunia pertanian. Tabungan dia 75 juta rupiah raib.
Namun ia tidak menyerah. Ia justru bekerja lebih tekun dan berambisi kuat untuk menjadi petani sukses supaya dapat memberdayakan orang lain.
Saat ini di usianya 39 tahun, dia sudah mempunyai usaha packing house pertanian sekaligus kantor Koperasi Desa Tani.
Koperasi Desa Tani yang digarapnya mengembangkan budidaya kangkung, bayam, selada dan tanaman lainnya, yang ditanam di lahan milik PTPN VII dengan luas 10 hektar. Target pasar untuk hasil panennya menyasar pasar premium kalangan menengah ke atas.
Sudah ada 27 buruh tani dan perambah hutan yang ikut bergabung dalam Koperasi Desa Tani. Setiap anggota diberi lahan garapan seluas 1.250 meter persegi. Lahan itu kemudian dibagi menjadi dua: 1.000 meter persegi untuk lahan pertanian konvensional dan 250 meter persegi untuk dibangun green house.
Baca juga:
Setiap anggota juga dilibatkan dalam sub-bisnis Ade, berupa packing house, rumah semai dan tempat pengolahan pupuk. Dengan ini, setiap anggota bisa mengantongi pendapatan per bulan dalam kisaran 1,5 hingga 2,7 juta rupiah.
"Kami menjaring petani yang terlilit utang dan korban rentenir, jadi bisa membantu mereka untuk melunasi utang secara bertahap. Kemudian bekerja sama dengan lembaga filantropi zakat, sehingga petani yang bergabung harus bagaian dari 9 asnaf zakat," kata Ade dikutip dari kompas.com.
Berkat usaha pertanian dan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan Ade, masyarakat sekitar menyebut dia sebagai petani sukses. Dia memiliki keinginan untuk membuat rumah kompos, rumah ternak, rumah edukasi petani, dan program Srikandi Tangguh dalam rangka memberikan pendidikan kepada golongan janda untuk mengelola green house.
Tahun 2013 adalah titik tolak kehidupan Ade Rukmana. Pada tahun itu, ia mengundurkan diri dari pekerjaannya di Rumah Cermara, organisasi komunitas di Bandung yang memberikan program pelayanan dan rehabilitasi untuk orang-orang yang bermasalah dengan konsumsi obat-obatan.
Ceritanya, Ade sudah menjadi pecandu narkoba sejak SMP dan tidak tamat SMA. Dia bahkan terjangkit HIV. Kemudian pada tahun 2005, ia menjalani rehabilitas di Rumah Cemara selama dua tahun.
Namun ia menjalani rehabilitasi untuk kedua kalinya pada tahun 2007 setelah kembali mengkonsumsi narkoba. Pada rehabilitas kedua inilah, dia mulai sadar arti kehidupan yang benar dan berarti.
Setelah dinyatakan sembuh, ia dipercaya komunitas Rumah Cemara dan diangkat menjadi staf umum, hingga diminta menjadi konselor adiksi yang bertugas memberikan layanan rehabilitasi kepada pecandu narkoba.
Seusai 5 tahun menjalani profesi sebagai konselor adiksi, ia mengundurkan diri dan memutuskan untuk menjadi petani.
Comments