Kisah Petani Yogya Sukses Budidaya Kurma hingga Berbuah Lebat
- juragantaniantihoa
- Aug 28, 2023
- 2 min read

Cerita inspiratif tentang individu yang merangkul warisan budaya dan mengangkat kesejahteraan petani dengan inovasi merupakan suatu keajaiban tersendiri.
Suparyoto atau yang akrab disapa Paryoto (65 tahun) adalah seorang warga Gamelan Sendangtirto, Berbah, Sleman, DI Yogyakarta yang telah mengukir namanya sebagai "Bapak Kurma Indonesia". Dia telah membuktikan bahwa tanaman buah kurma bisa hidup dan berkembang subur di bawah teriknya iklim Indonesia.
Tahun 2016 menandai langkah awal yang menuntun Paryoto ke dalam dunia budidaya kurma. Memahami potensi besar yang terkandung dalam buah yang kerap disebut sebagai 'buah Rasulullah', Paryoto berencana untuk mengembangkan kurma yang cocok di tanah air.
Paryoto berhasil menyilangkan varietas kurma Mesir dan Thailand yang selama ini dikenal memiliki buah berkualitas tinggi.
Paryoto berbagi kisah langkah awalnya saat diwawancara KRjogja.com pada 10 April 2023. Hingga sekarang, lebih dari 5 ribu tanaman kurma telah ia tanam di lahan seluas 3.500 meter persegi di Berbah Sleman. Sentuhan tangan dan ilmu pengetahuannya menghadirkan pohon kurma yang tak hanya hidup, tetapi juga menghasilkan buah dalam tempo yang menakjubkan.
Baca juga:
Semangat Paryoto tak berhenti untuk dirinya saja. Kesuksesan tanaman kurma yang tumbuh subur dan menghasilkan buah dalam jangka waktu yang relatif singkat telah menggerakkan hati para petani untuk bergabung dalam perjalanannya. Langkah kreatif Paryoto ini memberikan harapan kepada para petani untuk meningkatkan pendapatan mereka.
Dalam satu kali panen, Paryoto menghasilkan hingga 180 kilogram kurma berkualitas. Ia membuktikan bahwa budidaya kurma bukan hanya berpotensi untuk memajukan para petani, tetapi juga menghadirkan peluang ekonomi yang berharga. Dengan harga jual yang menjanjikan, Paryoto memiliki visi untuk memperbanyak penanaman kurma di seluruh Indonesia, bahkan hingga ke daerah-daerah terpencil.
Paryoto tak hanya memusatkan perhatiannya pada hasil finansial semata. Dia juga peduli pada ilmu pengetahuan yang dapat memajukan komunitas petani.
Mengingat tanaman kurma memiliki potensi produktivitas hingga ratusan tahun, Paryoto dengan murah hati berbagi kiat-kiat berharga tentang cara menumbuhkan tanaman kurma yang subur di tengah iklim tropis dan tanah subur Indonesia. Menurutnya, ketelitian dalam menghadapi hama dan jamur, serta manajemen air yang tepat, adalah kunci keberhasilan dalam budidaya kurma.
Paryoto menilai tanaman kurma berpotensi untuk mengurangi ketergantungan Indonesia sebagai importir kedua terbesar kurma dunia. Dengan kekayaan alam yang melimpah dan tanah yang subur, dia bermimpi jika suatu hari nanti Indonesia bisa memproduksi kurma berkualitas sendiri, sebagaimana yang telah dilakukan di negara-negara Arab yang tandus.
Kegigihan Paryoto mengembangkan budidaya kurma mengingatkan kita akan kekuatan tanah, ketekunan, dan kecintaan terhadap budaya.
Commentaires