top of page

Kisah Sukses Peternak Muda di Kediri hingga Berdayakan Masyarakat

  • juragantaniantihoa
  • Aug 30, 2023
  • 2 min read

Updated: Aug 31, 2023


Dengan menekuni usaha peternakan, seorang pemuda dari Jawa Timur mampu memberdayakan dan meningkatkan ekonomi para pelaku Usaha Mirko, Kecil dan Menengah di wilayahnya yang ada di Dusun Purworejo Desa Bringin, Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri.


Untuk mengoptimalkan potensi ekonomi lokal, pria berusia 35 tahun ini menerima bantuan modal dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, atau BRI, melalui program kredit usaha rakyat (KUR).


Sebagai seorang inovator, Wasis telah merintis pengembangan sentra madu di wilayahnya sejak tahun 2018. Pada saat itu, ia menyadari bahwa meskipun banyak peternak lebah di daerah tersebut, mereka sering kali menghadapi kesulitan dalam proses pemasaran.


Seorang pecinta bersepeda itu akhirnya memutuskan untuk membuka kios penjualan madu pertamanya di daerahnya sendiri dan mulai menerima madu dari peternak-peternak setempat untuk dijual.


Baca juga:

Wasis juga berbagi gagasan kepada sesama peternak untuk membuka toko atau gerai di depan rumah masing-masing, menghasilkan sekitar 40 peternak lebah yang ikut serta.


Seiring waktu berjalan, usaha peternak lebah madu rintisan Wasis yang diberi nama Madu Bremono Super mulai dikenal dan dicontoh oleh peternak lebah lainnya. Saat ini, ada sekitar 20 kios toko madu yang berjejer menjual hasil madu, mengikuti jejak langkah Wasis.


Wasis percaya bahwa setiap jenis madu memiliki pasar sendiri, mirip dengan sentra Tahu Kuning di Kediri yang memiliki banyak penjual tahu dengan toko berjejer dan selalu laku di pasaran.


Seiring dengan kesuksesannya, Wasis diangkat menjadi ketua perkumpulan peternak lebah Kediri dan juga menjadi sumber inspirasi bagi para pelajar dan mahasiswa yang tertarik mempelajari tentang lebah dan proses pembuatan madu.


Selain berfokus pada usaha peternakan lebah madu, Wasis juga memiliki dua tujuan utama: menjalankan bisnis dan memberikan edukasi mengenai pengembangan usaha perlebahan. Dia sering mengikuti pameran dan pelatihan produk madu di Kabupaten Kediri, serta memasarkan produknya melalui berbagai platform online seperti Tokopedia, Shopee, dan media sosial lainnya.


Meskipun produk madu yang ia pasarkan mengalami fluktuasi tergantung pada permintaan pasar, Wasis terus berupaya memperluas jangkauan pasarnya.


Melalui upaya pemasaran digital dan kolaborasi dengan petani lebah lainnya, produk Madu Bremono Super yang diproduksinya semakin dikenal di seluruh Indonesia.


Dari pinjaman KUR sebesar Rp200 juta rupiah dari BRI pada tahun 2020, Wasis telah menggunakan dana tersebut untuk renovasi toko dan pengembangan peternakan lebahnya.


Semangat Wasis Handoko dalam beterndak telah menciptakan perubahan signifikan pada industri madu lebah di daerahnya. Kiprah dia ini tentu saja memberikan contoh inspiratif bagi para pelaku UMKM lainnya di seluruh Indonesia.

Comments


bottom of page