Kisah Sukses Peternak Sapi Kuningan, Kirim Sapi ke Istana Presiden
- juragantaniantihoa
- Jul 31, 2023
- 2 min read

Di tengah kesulitan dan tantangan yang menghadang, kisah sukses peternak muda Asep Abdurahman ini patut menjadi inspirasi bagi kita.
Berusia 31 tahun, Asep adalah seorang peternak sapi yang berdomisili di Desa Cipari, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Bisnis peternakannya, yang diberi nama "Belakang Rumah Fam," telah memberikan hasil yang luar biasa dan membuka peluang bagi peternak lokal lainnya.
Asep memulai peternakan sapi pada tahun 2018. Tujuan dia bukan hanya untuk mendulang keuntungan pribadi, tetapi juga untuk membina dan meningkatkan pendapatan para peternak lokal. Ia berhasil membangun kerjasama dengan lebih dari 10 peternak lokal di daerah Kuningan, sehingga mereka dapat bermitra dan saling mendukung dalam mengembangkan usaha peternakan.
Belakang Rumah Fam telah menjadi tempat bagi puluhan sapi berkualitas tinggi, baik jenis lokal maupun limosin. Asep berusaha menjaga sapi-sapi tersebut agar hidup sehat dengan memberikan pakan berkualitas tinggi, termasuk rumput dan campuran pakan istimewa. Hal ini membuat sapi-sapi tersebut mencapai bobot maksimal sebelum akhirnya dipotong.
Namun kesuksesan Asep tidak didapatkan dengan mudah. Ia harus menghadapi berbagai rintangan, termasuk pandemi Covid-19 yang pernah menghantam usahanya. Di samping itu, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) juga sempat mengganggu bisnisnya dan mengakibatkan penurunan omzet hingga 80 persen. Meski demikian, Asep tidak menyerah dan tetap gigih mengatasi setiap hambatan yang dihadapinya.
Berbekal ketekunan dan keuletan, Asep mencari solusi untuk mempertahankan usahanya. Ia memutuskan untuk mengadopsi sistem penjualan daring, yang ternyata berhasil meningkatkan popularitas dan permintaan produk sapi dari peternakannya. Sebagai contoh, menjelang Idul Adha lalu, sudah ada 30 ekor sapi yang dipesan oleh konsumen dari berbagai daerah.
Salah satu faktor kesuksesan Asep adalah kemampuannya dalam memanfaatkan teknologi digital. Ia menyadari pentingnya menjalin komunikasi dengan keluarga muda sebagai target konsumen, sehingga strategi pemasaran yang mengarah ke digitalisasi menjadi langkah yang tepat. Dengan cara ini, Asep cukup menunjukkan video dan foto sapi di peternakannya kepada calon pembeli, dan kesepakatan harga serta pembelian dapat dilakukan dengan mudah melalui platform online.
Kesuksesan Asep sebagai peternak muda tidak lepas dari latar belakang keluarganya. Ayah dan ibunya juga telah berpengalaman di dunia peternakan, tetapi Asep memutuskan untuk membesarkan sapi daripada ayam seperti yang biasa dilakukan keluarganya. Keputusannya membuktikan bahwa sapi dapat menjadi pilihan yang menguntungkan, dan dengan metode open reseller yang diterapkan, banyak sales yang tertarik untuk bermitra dengannya.
Prestasi luar biasa Asep sebagai peternak muda tak hanya menghasilkan keuntungan bagi bisnisnya, tetapi juga mengantarkan dia mendapatkan kesempatan istimewa.
Pada tahun 2019, Asep berhasil mengirim empat ekor sapi dengan bobot 660 kilogram ke Istana Kepresidenan, yang kemudian dijadikan hewan kurban. Meskipun pandemi menghalangi kesempatan serupa pada tahun berikutnya, Asep tidak patah semangat dan berhasil mendapatkan pesanan sapi kembali dari Istana Kepresidenan pada tahun yang akan datang.
Dengan semangatnya yang pantang menyerah dan semakin banyaknya peternak lokal yang bermitra dengannya, Asep berharap usaha peternakan "Belakang Rumah Fam" dapat terus berkembang. Keterlibatan lebih banyak peternak lokal juga menjadi upaya untuk memperkuat pemberdayaan peternak di daerah Kuningan dan mendorong pertumbuhan ekonomi komunitas peternak setempat.
Asep Abdurahman telah membuktikan bahwa kesuksesan sebagai peternak muda bukanlah isapan jempol belaka. Melalui ketekunan, keuletan, dan inovasi dalam memanfaatkan teknologi digital, ia berhasil mencapai puncak kesuksesan dalam bisnis peternakannya.
Kisah Asep, peternak muda asal Kuningan ini memberikan inspirasi bagi generasi muda untuk menjalani usaha dengan penuh dedikasi dan semangat pantang menyerah, serta menjadi contoh bagi peternak lain untuk saling berkolaborasi dan bermitra guna mencapai kesuksesan yang lebih besar.
Comentarios