Komang Agus, Bertani Sayuran dengan Pendapatan Puluhan Juta Rupiah
- juragantaniantihoa
- May 8, 2023
- 2 min read

Belum banyak sarjana lulusan perguruan tinggi yang mau meniti usaha di sektor pertanian. Padahal hidup menjadi petani menjanjikan keuntungan yang tidak kalah besar dengan bekerja di perkantoran.
Seorang sarjana asal Desa Kembang Mertha, Kecamatan Dumogo Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow, Provinsi Sulawesi Utara, Komang Agus memutuskan menjadi petani sayuran karena waktu kerja yang fleksibel dan tidak seperti bekerja sebagai pegawai pada umumnya.
Pemuda yang akrab disapa bli Komang ini mengaku minat terjun ke sektor pertanian lantaran penghasilan menjadi petani tidak kalah besar dengan penghasilan dari profesi-profesi lainnya. Selain itu, ia bisa mengatur sendiri jam kerjanya dan tidak terikat dengan orang lain.
Dengan bertani, Komang merasa hidup dengan bebas. "Kita yang sendiri atur waktu. Tidak pernah ditekan sama waktu. Kalau bertani dengan tekun juga pasti ga kalah hasilnya sama pegawai,” kata Komang dikutip dari channel Youtube Rumah Kebun Organik.
Baca juga:
Komang Agus menggarap lahan pertanian seluas 2.000 meter persegi. Di lahan itu, ia membudidayakan berbagai jenis tanaman sayuran seperti cabai, selada keriting, selada romaine dan macam-macam sayuran yang lain.
Dia menggunakan teknik sungkup tanaman untuk tanaman selada. Dia memanfaatkan plastik untuk menciptakan keamanan terhadap cuaca seperti menghindari kebusukan saat hujan karena selada rentan terkena hujan.
Komang memanfaatkan campuran tanah dan kotoran sapi yang telah difermentasi sebagai media tanam. Untuk semai, dia memanfaatkan media persemaian tray. Butuh waktu sampai dua minggu untuk proses semai sebelumnya siap dipindahkan ke lahan.
Selada keriting membutuhkan waktu sekitar 30 hari untuk bisa dipanen. Adapun selada jenis baby romaine, memakan waktu lebih lama, sekitar 45 hari untuk siap panen.
Komang merawat berbagai jenis tanaman sayuran dengan baik sehingga hampir setiap hari ia bisa melakukan panen secara bergantian.
"Setiap hari panen setiap hari juga nanam,” kata Komang.
Dengan usaha ini, Komang mampu menghasilkan keuntungan sampai 20 juta rupiah dalam jangka waktu satu bulan. Namun saat pandemi Covid-19 kemarin, ia sempat mengalami penurunan pendapatan hingga 50 %.
Hal itu tidak membuat dia kecil hati. Ia tetap menikmati usaha tani yang telah dijalaninya. Asalkan mau tetap ulet, tekun dan terus berusaha, siapapun bisa sukses dalam bertani.
Comments