top of page

Langkah Strategis Kementan Jaga Stabilitas Pangan Selama El Nino

  • juragantaniantihoa
  • Sep 12, 2023
  • 2 min read

Kementerian Pertanian telah melakukan persiapan untuk menjaga stabilitas pangan nasional selama periode El Nino yang berpotensi mengganggu produksi pertanian.


Dalam rangka menghadapi tantangan penurunan produktivitas pangan selama El Nino, Kementan telah menyiapkan sekitar 500.000 hektar lahan pertanian dan pasokan benih yang mencukupi.


Melalui Gerakan Nasional (Gernas) Penanganan Dampak El Nino, Kementan telah mengalokasikan lahan sebesar 500.697 hektar di enam provinsi utama dan empat provinsi pendukung selama periode Agustus sampai Oktober 2023.


Provinsi utama yang menjadi fokus dalam upaya ini meliputi Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan. Sementara itu, provinsi pendukung termasuk Lampung, Banten, Kalimantan Selatan, serta Nusa Tenggara Barat.


Langkah-langkah persiapan ini telah mencakup berbagai aspek, seperti koordinasi dengan berbagai pihak terkait, pendataan dan pemetaan wilayah yang rentan terhadap kekeringan, penyediaan sumber pengairan yang memadai, distribusi benih unggul yang tahan terhadap kekeringan dan hama OPT, serta distribusi pupuk yang dibutuhkan.


Selain itu, Kementan juga melaksanakan program-program seperti Gerakan Tanam (Gertam), gerakan penanganan kekeringan, pengendalian OPT, pengawalan asuransi pertanian, dan pembiayaan untuk mendukung petani dalam menghadapi El Nino.


Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi, menjelaskan bahwa salah satu fokus utama dalam Gernas El Nino adalah memastikan distribusi benih yang sesuai dengan kebutuhan di setiap daerah. Upaya ini mencakup identifikasi kebutuhan benih, fasilitasi penyediaan benih yang tahan terhadap kekeringan dan hama OPT, serta pengawalan dalam penyaluran benih tersebut.

“Untuk distribusi benih, kita mulai dengan mengidentifikasi kebutuhan benih di tiap daerah, memfasilitasi penyediaan benih tahan kekeringan dan OPT, sampai pengawalan dalam penyaluran benih,” ungkap Suwandi dikutip dari pertanian.go.id.

Kementan juga telah mengambil langkah-langkah awal sebelum El Nino tiba, seperti pemetaan daerah-daerah rawan kekeringan, pelaksanaan Gerakan Tanam (Gertam) dengan target 1.000 hektar per kabupaten, pembentukan brigade El Nino, distribusi benih yang tahan terhadap kekeringan, pemberian dukungan teknologi pertanian (alsintan), penyediaan pupuk organik, promosi budidaya hemat air, serta berbagai upaya kolaborasi dengan para pemangku kepentingan di sektor pertanian.


Selain itu, Kementan juga memiliki strategi temporer yang melibatkan pembangunan embung, sumur resapan, sosialisasi tentang budidaya hemat air, dan peningkatan koordinasi dengan instansi terkait seperti Pemerintah Daerah, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta lembaga pertanian. Langkah ini bertujuan untuk memitigasi dampak El Nino secara efektif.


Dalam jangka panjang, Kementan berkomitmen untuk menjaga sumber-sumber air dan melestarikan lingkungan, memperkuat upaya penyuluhan bersama pemerintah daerah, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang perubahan iklim, serta melakukan antisipasi terhadap bencana alam yang dapat terjadi akibat kondisi cuaca yang ekstrem. Upaya ini merupakan bagian dari komitmen Kementan dalam menjaga stabilitas pangan nasional dalam menghadapi tantangan El Nino.

Commentaires


bottom of page