top of page

Lia Dahlia, Petani Milenial Raup Ratusan Juta dari Bertani Timun Organik

  • juragantaniantihoa
  • Jul 25, 2023
  • 2 min read


Lia Dahlia adalah seorang petani milenial yang menjalankan usaha pertanian di Blufarm, Gunung Bunder 2, Kecamatan Pamijahan, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat.


Ia memiliki semangat tinggi untuk mengembangkan pertanian organik, khususnya budidaya timun, di lahan seluas 4000 meter persegi. Dalam usahanya, Lia dibantu oleh 15 orang pekerja yang mayoritas adalah penduduk sekitar yang sedang menganggur.


Meskipun awalnya Lia tidak memiliki latar belakang di bidang pertanian, semangat dan keseriusannya untuk belajar dan menggeluti pertanian organik telah membawa hasil yang memuaskan.


Modal awal yang ia investasikan dalam usaha pertaniannya mencapai Rp37 juta dengan target keuntungan mencapai Rp85 juta dalam sekali panen. Proses penanaman timun organik yang Lia lakukan berlangsung cepat dan efisien, sehingga ia dapat memanen hasilnya dalam waktu hanya dua bulan.


Menurut Lia, menjadi seorang petani tidak ditentukan oleh background pendidikan atau keberuntungan semata. Ia membuktikan bahwa dengan kemauan, niat, dan keseriusan yang kuat, siapapun dapat berhasil dalam bidang pertanian.


Lia bermotivasi untuk menjadi petani karena ingin memanfaatkan lahan tidur yang ada di sekitar kampungnya dan menyenangkan warga sekitar dengan hijaunya tanaman. Selain itu, ia ingin membantu meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai pertanian yang lebih baik dan modern, terutama dalam hal pertumbuhan tanaman yang lebih cepat dan penggunaan pupuk organik yang aman.


Pengalaman bakti sosial (baksos) yang sering ia ikuti ke berbagai tempat, termasuk gang-gang kecil, telah menyadarkan Lia tentang pentingnya kepedulian terhadap sesama makhluk hidup.


Dalam bertani, ia tidak berniat mengusir burung yang sering makan tanamannya, namun ia mencari cara untuk memberi makanan alternatif agar burung tersebut tidak merusak tanaman. Bagi Lia, saling berbagi dan gotong royong adalah hal yang penting dalam pertanian.


Meskipun tidak bekerja di kantoran, Lia tetap menerapkan kedisiplinan waktu dalam usahanya. Ia mengutamakan fokus dan keberadaan tepat waktu, terutama dalam merawat tanaman yang membutuhkan perhatian khusus. Pertanian organik yang Lia geluti menjadi bukti komitmennya untuk menghasilkan produk yang berkualitas tanpa bahan kimia berbahaya.


Lia berharap agar pertanian di Indonesia semakin maju dan berkelanjutan, serta adanya kolaborasi dan saling membantu antarpetani, terutama dalam hal pengetahuan dan pengalaman. Ia ingin melihat produk-produk pertanian Indonesia semakin berkembang dan menjadi unggulan di pasar domestik maupun internasional.

Comments


bottom of page