top of page

Menjadi Penyumbang Terbesar Ekspor Pertanian, Mentan SYL Apresiasi Ditjen Perkebunan

  • juragantaniantihoa
  • Jan 27, 2023
  • 2 min read

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (sumber: pertanian.go.id)
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo memberikan apresiasi kepada Ditjen Perkebunan atas pencapaian positifnya selama tahun 2022. Ditjen Perkebunan berhasil menjadi penyumbang terbesar ekspor di sektor pertanian dengan kontribusi sebesar 520,76 triliun rupiah (94,66%).


Hal itu, menurut Mentan SYL, membuktikan bahwa peluang ekspor komoditi perkebunan sebagai salah satu sumber devisa negara masih terus meningkat. Selama 2022 kemarin, komoditas perkebunan dengan lonjakan ekspor paling besar adalah kelapa sawit, karet, kakao, kelapa dan kopi.


“Saya apresiasi pencapaian subsektor perkebunan ini dalam akselerasi ekspor komoditinya. Lakukan tiga kali lipat dari tahun kemarin.” ucap Mentan Syahrul dilansir dari pertanian.go.id

Mentan SYL menegaskan bahwa hilirisasi menjadi faktor penting dalam sektor perkebunan sehingga dapat meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat.


“Dan sesuai arahan Bapak Presiden dan Wakil Presiden, kita fokus juga di hilirisasi perkebunan. Hilirisasi mulai dari per kabupaten sebesar 17-20 persen untuk setiap komoditas perkebunan seperti kelapa, kopi dan kakao.” imbuh Mentan SYL.


Mentan Syahrul juga menegaskan pentingnya mitigasi, antisipasi, adaptasi dan kolaborasi dalam menghadapi tantangan pertanian seperti perubahan iklim global dan krisis pangan dunia.


"Mari kita balikkan turbulensi agar pertanian terus melesat maju bagi bangsa," paparnya.


Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian terus berupaya aktif untuk meningkatkan produktivitas komoditas perkebunan.


Dirjen Perkebunan Andi Nur Alam Syah bertekad terus memajukan subsektor perkebunan melalui inisiasi program Perkebunan Bioindustri, dengan menyusun langkah strategis dalam penyiapan logistik benih dalam pengembangan kawasan perkebunan nasional secara jangka panjang, serta untuk jangka pendek dilakukan pengembangan kawasan melalui intensifikasi.


Beberapa kegiatan utama yang kini tengah digiatkan oleh Ditjen Perkebunan berupa penyediaan benih bekerjasama dengan penangkar, konsep pengembangan kelapa genjah 10.000 Ha, Sagu untuk Indonesia (Sagunesia), Peningkatan produksi tebu, Kemandirian dalam penyediaan minyak goreng melalui Pamigo berbasis korporasi perkebunan rakyat, Kelapa Sawit Tumpang Sari Tanaman Pangan (Kesatria), dan Program Elaborasi Rintisan Bisnis Perkebunan Indonesia (Perintis).


Dirjen Perkebunan juga menegaskan perlunya kolaborasi dan keterlibatan antar kementerian lembaga agar program kerja tersebut dapat dilaksanakan dengan maksimal.



Comentarios


bottom of page