Muflihatun, Petani Jatim yang Sukses Panen Berlimpah berkat Program Kementan
- juragantaniantihoa
- May 15, 2023
- 2 min read

Provinsi Jawa Timur memegang peranan vital dalam menjaga ketersediaan pangan nasional. Pada musim panen Maret-April 2023, panen padi Jatim mencapai 828,72 ribu hektare dan diperkirakan surplus 1,13 juta ton.
Peningkatan produksi padi ini dirasakan oleh petani. Salah satunya adalah Muflihatun melalui program Kementerian Pertanian (Kementan) dalam bentuk bantuan Unit Pengelolaan Pupuk Organik (UPPO).
Petani asal Desa Lebak, Kabupaten Gresik, provinsi Jawa Timur itu meninggalkan pupuk kimia dan beralih menggunakan pupul organik.
"Saya sebelumnya biasa pakai pupuk kimia, karena simpel. Tapi efeknya tanah jadi rusak dan berakibat pada panen juga rusak. Tapi saya coba pakai pupuk organik, hasil panen bagus dan efek pada tanah juga bagus,” kata Muflihatun.
Ibu dua anak itu mulai beralih menggunakan pupuk organik setelah mendapatkan penjelasan dari penyuluh dan bantuan program UPPO karena mengetahui banyaknya manfaat dan keuntungan yang bakal diperoleh petani jika memanfaatkan pupuk organik.
Dengan menggunakan pupuk organik, menurut Muflihatun, para petani tidak lagi bergantung menunggu bantuan pupuk subsidi dari pemerintah.
"Mungkin petani yang belum pernah pakai pupuk organik bakal pikir-pikir, tapi kalau sudah mencobanya pasti pakai organik terus," terang dia.
Untuk membuat pupuk organik, Muflihatun cukup memanfaatkan bahan baku yang ada di sekitar seperti kotoran sapi. Menurutnya, biayanya lebih murah dan ekonomis. Proses pembuatannya, kotoran sapi tinggal diracik dan dicampur dengan arang sekam, jerami, dedaunan, air secukupnya, lima sendok makan gula pasir, dan EM4.
puas dengan hasil pertaniannya setelah menggunakan pupuk organik di lahan seluas 0,16 hektare.
Dari hasil panen padi dari pupuk organik, produksi padi mencapai sekitar 7,89 ton/hektar GKP (Gabah Kering Panen). Capaian ini jauh melebihi hasil panen padi sebelumnya yang hanya 4,96 ton saat menggunakan pupuk kimia.
Muflihatun puas dan senang dengan hasil pertanian dalam musim panen kali ini setelah memanfaatkan pupuk organik di lahan seluas 0,16 hektar.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, melalui program UPPO, pihaknya ingin para petani bisa menghasilkan pupuk organik secara mandiri dengan kualitas lebih baik dari pupuk anorganik saat ini.
“Hasil pertanian nonpestisida itu punya kualitas lebih bagus dan pasarnya bisa lebih besar. Pupuk organik ini akan semakin menguntungkan ke depan. Seharusnya petani memang bisa memproduksi sendiri,” jelas SYL.
Comments