top of page

Pertanian Indramayu Dapat Bantuan Pompa Irigasi dari Kementan

  • juragantaniantihoa
  • Jun 5, 2023
  • 2 min read


Krisis kekeringan dapat merugikan sektor pertanian karena sektor ini sangat bergantung pada air. Kekeringan akan berdampak pada penurunan hasil panen, bahkan dapat menyebabkan tanaman rusak dan mati.


Krisis kekeringan dapat berujung pada kerugian para petani, dan yang lebih parah, akan berdampak langsung pada krisis pangan nasional. Untuk itu, Kementerian Pertanian (Kementan) tak mau tinggal diam menghadapi dampak buruk dari El Nino.


El Nino yang menyebabkan musim kemarau kali ini lebih kering, akan berdampak buruk pada pemenuhan pangan nasional jika tidak dimitigasi. Makanya, Kementan mengeluarkan berbagai cara untuk melakukan antisipasi.


Salah satu upaya nyata yang dilakukan Kementan adalah dengan dengan pemanfaatan irigasi perpompaan yang sudah diaplikasikan di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat sebagai upaya mengantisipasi dampak kekeringan.


Upaya mitigasi menggunakan pompa ini, menurut Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) diaplikasikan di daerah yang rawan kekeringan dampak dari El Nino. Selain pengairan, mitigasi lainnya adalah dengan menggunakan varietas tahan kering.


"Menghadapi musim kering ekstrem atau El Nino saya minta jajaran Kementan berada di lapangan membantu para petani yang kesulitan. Kemudian saya juga meminta persiapan dari semua daerah di seluruh Indonesia," ujar Mentan SYL.

Awal musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi akan berlangsung pada April hingga Juni. Sedangkan untuk puncak musim kemarau diprediksi akan terjadi pada Juli dan Agustus.


Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil, menjelang puncak musim kemarau, pemerintah pun perlu mengantisipasi sejumlah hal, khususnya pada sektor pertanian yang berkaitan dengan menjaga ketahanan pangan.


"Curah hujan yang menurun dapat berpotensi pada peningkatan kekeringan dan penurunan ketersediaan air," kata Ali urai menyerahkan bantuan irigasi perpompaan kepada Dinas Pertanian setempat untuk penanganan kekeringan di Desa Kedongan Gabus, Kecamatan Gabus Wetan, Kabupaten Indramayu, Minggu (4/6/2023).


Selain memanfaatkan sistem irigasi perpompaan, Mentan SYL juga mengarahkan agar juga membangun infrastruktur irigasi berupa embung, parit, perpompaan, maupun irigasi air tanah. Petani dapat mengakses bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) dari pemerintah untuk mendapatkan pompa air.


"Perlu juga diingatkan agar petani untuk mengasuransikan lahannya melalui AUTP (Asuransi Usaha Tani Padi)," jelas Ali.


Dijelaskan, bantuan irigasi perpompaan untuk petani di Desa Kedongan Gabus diberikan lantaran mulai mengalami kekeringan. Sebagaimana diketahui, lahan seluas 4.700 hektare milik petani mulai tak teraliri air.


Penyebabnya adalah terjadinya kendala pada proyek RIM (Rentang Irrigation Modernisation) dalam bentuk perbaikan pintu dan saluran air yang masih dalam proses pelaksanaan, sehingga harus dikeringkan.


Kondisi tersebut otomatis mempengaruhi lahan persawahan petani yang mengalami penundaan masa tanam selama satu bulan lebih.


"Kendala air dapat diatasi. Namun, ketika air dialiri, ternyata tidak sampai ke area persawahan milik petani. Sementara bibit sudah masa persemaian, sehingga musim tanam harus dilakukan," jelas Ali.

Comentarios


bottom of page