top of page

Petani Berkaki Satu Sulap Kebun Kelengkeng Jadi Agrowisata di Borobudur

  • juragantaniantihoa
  • Mar 30, 2023
  • 2 min read


Keterbatasan fisik tidak menghalangi siapapun untuk berkarya. Prinsip inilah yang dipedomani oleh Serda Mugiyanto, seorang prajurit TNI yang kehilangan salah satu kakinya akibat terkena ranjau saat ditugaskan di daerah konflik pada tahun 2000.

"Seperti saya memiliki kekurangan, kaki saya satu, tapi bagaimana saya bisa berdiri di atas kaki sendiri," ujar Mugiyanto dalam sebuah video di YouTube Kementerian Pertanian RI.

Sosok Mugiyanto boleh dikatakan sebagai panutan para petani. Dia seorang anggota TNI sekaligus petani yang membudidayakan buah kelengkeng varietas kateki di daerah Borobudur, Magelang, Jawa Tengah.


Dia membuat kebun buah kelengkeng kateki di atas lahan seluas 1,3 hektar pada tahun 2015. Letak kebunnya hanya berjarak 1 kilometer dari arah barat Candi Borobudur. Kebuh buah kelengkeng itu menjadi aset Badan Usaha Milik Desa (BUMdes) yang dikelola Serda Mugiyanto secara langsung.


Dia mendesain kebuh buah kelengkeng dengan konsep agroedukasi dan agrowisata sehingga kebun itu bisa mendatangkan keuntungan dari berbagai jalur. Selain dari hasil buah kelengkeng, keuntungan juga didapatkan dari kunjungan wisatawan.

“Jadi kita sampaikan dalam bertani atau berkebun, diusahakan agar tidak satu lubang untuk mendapatkan hasil,” ujar Mugiyanto.

Di kalangan para petani buah kelengkeng, Mugiyanto adalah contoh nyata bagaimana ketekunan dan keuletan bertani mampu mengantarkannya sebagai petani sukses meski dalam keterbatasan.


Dalam satu tahun, Mugiyanto mampu menyuplai 50 ton buah kelengkeng dari 250 pohon. Satu tangkai dari satu pohon saja, bisa menghasilkan 4,5-5 kilogram kelengkeng kateki. Berkat capaian dan keunggulan ini, kebun milik badan usaha desa ini dinobatkan menjadi kebun buah terbaik di Indonesia dan telah mendapatkan verifikasi dari Kementerian Pertanian.


Karena Mugiyanto mengembangkan pembuahan di luar musim, setiap kali wisatawan berkunjung ke kebun itu, selalu ada buah yang siap panen karena di antara keunggulan kelengkeng varietas kateki adalah bisa dibuahkan kapan saja.

“Ini memiliki nilai ekonomi cukup tinggi, memiliki daya saing yang cukup tinggi juga,” pungkas Mugiyanto.

Kelengkeng kateki merupakan varietas kelengkeng paling unggul di Indonesia, berbuah lebat dan rasanya manis, dan memiliki daya tahan tinggi selama penyimpanan tanpa pengawet.

Untuk memperoleh hasil maksimal, Mugiyanto menyarankan untuk teliti dalam memilih benih atau bibit kelengkeng kemudian agroclimate untuk menentukan teknologi dalam perawatan.

Comentarios


bottom of page