Program Siaga Kementan untuk Antisipasi Kemarau Ekstrem (El Nino)
- juragantaniantihoa
- May 2, 2023
- 2 min read

Untuk mengantisipasi potensi musim kemarau ekstrem (el nino) tahun ini, Kementerian Pertanian (Kementan) tengah menyiapkan beberapa langkah. Kemarau panjang diprediksi bakal melanda Indonesia dan diperkirakan puncaknya akan terjadi tiga bulan lagi.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan, anomali cuaca pada tahun ini harus dipikirkan dengan matang supaya barang-barang kebutuhan pokok tetap tersedia dan jangan sampai terjadi kelangkaan.
"Kita harus melakukan upaya antisipasi perubahan iklim terutama saat kemarau nanti. Seperti memanfaatkan infrastruktur air seperti embung, dam parit maupun long storage saat kemarau datang," ujar Mentan SYL, Jumat (28/4/2023).
BMKG telah memprakirakan dalam kondisi iklim ke depan (musim kemarau), akan terjadi kemarau yang ekstrem (el nino).
"Kondisi kemarau harus diwaspadai. Terutama pada bulan Agustus yang diprediksi menjadi puncak musim kemarau tahun ini," kata Mentan SYL.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Ali Jamil secara teknis menjelaskan, Kementan tengah menyiapkan berbagai antisipasi kekeringan dalam rangka mengantisipasi ancaman el nino pada bulan Agustus mendatang.
Baca juga:
Pertama, mendorong petani untuk ikut program asuransi usaha tani padi (AUTP), mengerahkan gerakan serbu el nino melalui penggunaan pompa air di wilayah-wilayah rentan kekeringan dengan memanfaatkan sumber-sumber air yang ada.
Kedua, mendorong percepatan tanam menggunakan alsintan seperti Traktor Roda 4 dan Traktor Roda 2. Sepanjang tahun 2023 ini, Ditjen PSP telah menyiapkan alokasi bantuan alat mesin pertanian seperti Traktor Roda 4 (800 unit), Traktor Roda 2 (4.745 unit) dan pompa air 1.900 unit di seluruh indonesia.
Ketiga, memaksimalkan kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tertier (RJIT) yang dapat meningkatkan efisiensi aliran irigasi hingga ke lahan sawah. Juga ada kegiatan Irigasi Perpipaan, Irigasi Perpompaan, Pembangunan Embung, Dam Parit. Ini bertujuan sebagai suplesi air hingga lahan.
Keempat, mengalokasikan Embung sekitar 500 unit, Perpompaan 629 unit, perpipaan 250 unit, RJIT 3.213 unit pada tahun 2023 sebagai salah satu bentuk antisipasi el nino.
Selain itu, infrastruktur irigasi yang telah dibangun pada tahun-tahun sebelumnya dapat dimanfaatkan untuk melakukan antisipasi kemarau nanti. Pada tahun 2020 hingga 2022 Kementan telah mengalokasikan kegiatan irigasi untuk meningkatkan ketersediaan air pada musim kemarau antara lain kegiatan RJIT sebanyak 11,866 unit, Perpompaan 2.177 unit, Perpipaan 439 unit dan Embung 1.531 unit.
Comments