Sektor Pertanian Paling Terdampak El Nino, Begini Strategi Kementan
- juragantaniantihoa
- Aug 2, 2023
- 2 min read

Sektor pertanian menjadi yang paling terdampak cuaca ekstrem El Nino. Untuk itu para petani di Indonesia diharapkan agar meningkatkan kewaspadaan atas perubahan iklim yang diprediksi bakal berdampak pada produksi pertanian ini.
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menjelaskan, pola perubahan curah hujan dan kenaikan suhu udara hingga banjir maupun kekeringan, menyebabkan produksi pertanian menurun signifikan.
"Dampak perubahan iklim yang demikian besar memerlukan upaya aktif untuk mengantisipasinya melalui strategi mitigasi dan adaptasi. Jika tidak, maka ketahanan pangan nasional akan terancam," kata Dwikorita, Selasa (1/8/2023).
Dwikora mengingatkan agar petani memiliki bekal yang cukup berupa ilmu pengetahuan agar dapat memahami fenomena iklim yang terjadi sehingga diharapkan dapat melakukan langkah mitigasi.
“Dengan mengetahui lebih dini, petani dapat melakukan perencanaan mulai dari penyesuaian waktu tanam, penggunaan varietas unggul tahan kekeringan, pengelolaan air, dan lain sebagainya," dia menjelaskan.
Lebih lanjut, dirinya mengatakan, El Nino yang disertai Indian Ocean Dipole (IOD) positif di musim kemarau kali ini kondisinya lemah hingga moderat. Menurut dia, dampak El Nino ke Indonesia diperkirakan lebih lemah dari wilayah lain karena memiliki wilayah laut yang lebih luas.
“Tapi, karena dua-duanya (El Nino-IOD) berperan bersama, maka dikhawatirkan kemarau ini relatif lebih kering dibanding kemarau tahun lalu 2022, kemarau 2021 dan kemarau 2020,” jelasnya.
Ia menegaskan, kondisi El Nino yang menyebabkan kondisi Indonesia lebih kering perlu diwaspadai. Apalagi, sebagian wilayah Indonesia sudah memasuki dampak El Nino di Juli dan lebih semakin parah hingga Oktober.
“Saat ini 63 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim kemarau. Jadi kalau di Kalimantan masih hijau, masih hujan, ini mohon berkah ini, jadi kalimantan ini sebagian beberapa provinsi beberapa provinsi ini masih hujan, mohon dilakukan pemanenan hujan,” kata dia.
Dijelaskan sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) bahwa Kementan telah menyiapkan 9 strategi dalam menghadapi El-Nino, yaitu mengidentifikasi dan memetakan lokasi terdampak kekeringan, melakukan percepatan tanam untuk mengejar sisa hujan, peningkatan ketersediaan alsintan untuk percepatan tanam.
Selanjutnya, peningkatan ketersediaan air dengan membangun atau memperbaiki embung, dam parit, sumur dalam, sumur resapan, rehabilitasi jaringan irigasi tersier serta pompanisasi.
"Kemudian, penyediaan benih tahan kekeringan dan organisme pengganggu tanaman (OPT), melakukan Program 1.000 hektare adaptasi dan mitigasi dampak El Nino, mengembangkan pupuk organik terpusat dan mandiri, dukungan pembiayaan KUR dan asuransi pertanian serta penyiapan lumbung pangan," kata politisi Partai NasDem tersebut, Rabu (19/7/2023).
Strategi yang lain, mantan Gubernur Sulawesi Selatan 2 periode ini menjelaskan, yaitu dengan memaksimalkan koordinasi antar daerah terkait kondisi pertanian di masing-masing daerah.
Comments