Tembus Pasar Dunia, Indonesia Ekspor Telur ke Singapura
- juragantaniantihoa
- Aug 24, 2023
- 2 min read

Prestasi membanggakan berhasil ditorehkan oleh peternakan Indonesia setelah salah satu produknya berhasil menembus pasar eksor luar negeri. Apalagi negara tujuan ekspor kali ini adalah Singapura yang dikenal ketat dalam standar mutu dan keamanan pangan.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) saat melepas ekspor telur pada Rabu (23/8), mengatakan bahwa pengiriman telor ke Singapura tidak menggangu kebutuhan dan harga telur dalam negeri.
Sebanyak 557.280 butir telur ayam konsumsi dengan nilai SGD 101.730 atau setara Rp 1,15 M telah dikirim ke Negara Singa.
Ekspor telur tersebut telah menjalani proses audit dan penilaian yang dilakukan oleh Singapura Food Agency (SFA). Pada 5 April lalu, SFA menyetujui Indonesia untuk melakukan ekspor telur konsumsi ke Singapura.
Ekspor telur pada Rabu kemarin tercatat sebagai pengiriman ke-16 dari rencana pengiriman sebanyak 9,3 juta butir senilai SGD 1,72 juta atau setara Rp. 19.4 M sampai dengan akhir tahun 2023.
Pelepasan ekspor telur ayam ini dilakukan oleh Mentan SYL bersama Jajaran Eselon I Kementan dan Jajaran Direksi Charoen Pokhpand Indonesia (CPI) di Kantor CPI, Jakarta. Syahrul menyebut pihaknya telah berupaya dan berhasil membuka akses pasar telur ke Singapura sejak Mei 2023.
“Hari ini kita bersama Charoen Pokhpand Indonesia, melakukan akselerasi sekaligus membuktikan bahwa produk produk pertanian kita memiliki ruang dan market di pasar ekspor, ini harus kita apresiasi, karena tidak mudah untuk masuk pasar ekspor luar negeri, seperti Singapura ataupun Jepang,” terang Politisi Partai NasDem itu.
Kebutuhan telur masyarakat Indonesia sejauh ini mampu dipenuhi oleh produksi dalam negeri. Bahkan dari tahun ke tahun produksi telur nasional meningkat hingga melampaui permintaan. Surplus telor ini yang kemudian didorong agar dipasarkan ke luar negeri.
“Dari total produksi dan jumlah kebutuhan kita, masih ada sisa kurang lebih hampir 300 ribu ton untuk tahun ini. Dari sisa ini yang kemudian kita coba dorong ke pasar ekspor, salah satunya Singapura,” papar mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu.
Dalam kurun waktu 2017-2022, rata-rata produksi telur (ras, kampung dan itik) tumbuh 4 persen setiap tahun. Berdasarkan prognosa kebutuhan telur nasional 2023, produksi telur ayam ras diperkirakan mencapai 6,12 juta ton, sementara kebutuhan konsumsinya sebesar 5,88 juta ton.
“Neraca telur ayam ras nasional 2023, apabila ditambah dengan stok 2022 sebesar 43.907 ton, maka diperkirakan mengalami surplus sebesar 279.492 ton,” ungkap Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Nasrullah.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), kinerja ekspor komoditas peternakan pada periode Januari–Juli Tahun 2023 (angka sementara) senilai USD 790,7 juta atau setara dengan Rp. 11.8 T.
Baca juga:
Data tersebut menunjukkan adanya peningkatan pertumbuhan pada nilai ekspor sebesar 9,56% dan volume ekspor sebesar 15,36% jika dibandingkan dengan periode yang sama Tahun 2022.
Realisasi ekspor unggas tahun 2022 sebanyak 1.499 ton dengan nilai USD 3,8 juta juga mengalami peningkatan sebesar 47% apabila dibandingkan pada tahun 2021. Rata-rata negara tujuan emspor adalah Singapura, Jepang, Papua New Guiena, Timor Leste, Myanmar, Bangladesh dan Philipina.
Comments