top of page

Tenaga Medis Bali Sukses Budidaya Melon Premium

  • juragantaniantihoa
  • Apr 27, 2023
  • 2 min read

Menjalani profesi sebagai tenaga medis, tidak menghalangi Putu Celuk Darmika untuk menggeluti dunia perkebunan. Pria yang bekerja di rumah sakit negeri di Kabupaten Badung, Bali ini mampu meraih omzet hingga belasan juta rupiah dengan mengembangkan budidaya melon premium


Putu Celuk membangun green house di lahan seluas 2,5 are dan menerapkan metode tanam hedroponik. Area green house seluas 250 meter persegi itu dia berni nama Kebun Weda.


“Dengan sistem hidroponik, green house jadi barang wajib untuk menghalangi tanaman dari air hujan yang belum jelas kadarnya. Jika nutrisi tercampur, tanaman menjadi rusak," jelas Putu Celuk, dikutip dari detik.com.



Beberapa jenis melon premium yang dikembangkan oleh Putu Celuk antara lain melon Honeydew, Golden Alisha, Inthanon atau Golden Emerald serta Rangipo (melon basket).


Empat jenis melon di atas banyak diminati konsumen karena memiliki rasa yang jauh lebih manis daripada melon-melon biasa pada umumnya. Bahkan melon honeydew kaya akan kandungan air hampir 90 persen. Begitu juga melon jenis Golden Alisha, Inthanon dan Rangipo yang juga punya rasa istimewa.


Ide budidaya melon ini baru dilakukan Putu Celuk pada 2022 lalu. Pria asal Banjar Mekarsari, Desa Selat, Kecamatan Abiansemal, Badung ini melihat belum banyak budidaya melon di daerahnya.


“Saya mulai budidaya melon antara Agustus-September 2022 lalu. Memulai ini karena saya lihat melon-melon ini banyak peminatnya,” ungkap dia.


Bagi Putu Celuk, metode hidroponik menyenangkan untuk dilakukan karena ia tidak perlu banyak tenaga untuk mempersiapkan lahan termasuk mencangkul tanah. Selain itu, juga tidak mengharuskan lahan yang luas.


Dalam sekali panen, kebun Putu Celuk mampu menghasilkan 550 kilogram dan dijual dengan harga Rp 30 ribu per kg untuk jenis Honeydew dan Golden Alisha. Adapun jenis Rangipo dan Inthanon dijual dengan harga lebih mahal, yakni Rp 35 ribu per kg.



Karena produksinya masih belum memenuhi permintaan pasar, Putu Celuk berencana menambah lahan media tanam. Permintaan melon di beberapa supermarket yang ada di Denpasar bisa mencapai 200 kg dalam seminggu.


Sejak tahun 2019, Putu Celuk telah tertarik untuk bercocok tanam menggunakan metode hidroponik setelah mengikuti program PKK yang diselenggarakan di desanya. Ketertarikan ini bermula ketika keluarganya mendapatkan bantuan modul 80 titik tanam untuk menanam berbagai jenis sayuran.


Seiring berjalannya waktu, hobi bercocok tanam ini semakin berkembang dan Putu Celuk mulai menanam berbagai jenis melon setelah sebelumnya ia telah sukses menanam melon Korea. Meskipun tidak memiliki latar belakang dalam bidang bercocok tanam, ia mampu memperoleh pengetahuan dan keterampilan dari berbagai video tutorial yang diunggah di YouTube.


Dalam mengeksplorasi hobinya ini, Putu Celuk memanfaatkan lahan milik keluarganya yang awalnya produktif. Dalam upayanya untuk mengoptimalkan penggunaan lahan tersebut, ia bahkan menyewakan lahan tersebut sehingga dapat memberikan pemasukan tambahan bagi keluarganya. Dia juga dibantu oleh ayah dan pamannya dalam menjalankan usahanya ini, dan ia berharap bahwa usahanya akan terus berkembang di masa depan.

Comentarios


bottom of page