Urgensi Petani Milenial Hadir di Pedesaan
- juragantaniantihoa
- Sep 1, 2023
- 2 min read

Pertanian telah menjadi tulang punggung ekonomi dan sumber penghidupan bagi sebagian besar penduduk di Indonesia, terutama di wilayah pedesaan. Namun, tantangan yang dihadapi oleh sektor pertanian semakin kompleks seiring dengan perkembangan zaman.
Salah satu solusi yang diupayakan pemerintah untuk menghadapi tantangan ini adalah melalui program yang dijalankan oleh Kementerian Pertanian untuk mencetak petani milenial.
Petani milenial merupakan anak-anak muda yang memiliki peran penting dalam meregenerasi dan memajukan sektor pertanian di Indonesia. Dalam catatan Kementerian Pertanian, sebanyak 125.637 petani milenial di Indonesia sudah terdata langsung oleh Kementan. Kementan memberikan perhatian besar kepada mereka melalui pelatihan khusus untuk mereka. Mereka mendapatkan pelatihan seperti bagaimana mengembangkan smart farming, penggunaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan kelembagaan petani.
Dengan pelatihan-pelatihan tersebut, pemerintah melalui Kementan mengharapkan akan tumbuh generasi petani muda dengan mindset pertanian yang lebih maju dan inovatif daripada petani-petani generasi tua. Mereka diharapkan di masa mendatang menjadi pengusaha milenial dan pebisnis pertanian yang handal.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan anak-anak muda yang sekarang menjadi petani milenial lebih bisa mengelola usaha pertanian dalam skala bisnis dan menghasilkan keuntungan. Syahrul mengharapkan mereka beradaptasi dan memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan usaha pertanian mereka.
Dengan banyaknya potensi yang dimiliki, harapan besar tengah dipikul para petani milenial di tengah kehadiran mereka di pedesaan. Peran mereka sangat urgen dan keberadaan mereka tidak bisa diabaikan.
Petani milenial notabenenya tumbuh di era digital dan teknologi informasi. Mereka memiliki pengetahuan yang lebih luas tentang teknologi modern yang terintegrasi dalam praktik pertanian. Dengan memanfaatkan teknologi seperti pertanian berbasis data, pertanian hidroponik, dan penggunaan aplikasi untuk pemantauan tanaman, petani milenial dapat membantu meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam usaha pertanian.
Kemudian mereka juga berperan penting dalam upaya menjaga lingkungan dan menghadapi perubahan iklim. Sebab di masa mendatang yang diperlukan adalah metode pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Petani milenial cenderung lebih terbuka terhadap metode-metode pertanian yang berfokus pada penggunaan pupuk organik, pengurangan penggunaan pestisida kimia, dan praktik-praktik pertanian berkelanjutan lainnya.
Generasi muda biasanya memiliki semangat dan energi untuk mengubah situasi. Petani milenial dapat membawa semangat baru ke sektor pertanian, mendorong adopsi inovasi, dan menggerakkan perubahan positif dalam pola pikir dan praktik pertanian di masyarakat pedesaan. Dengan pendidikan yang lebih baik dan pengetahuan tentang praktik pertanian modern, petani milenial memiliki potensi untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian. Ini dapat berdampak positif pada ketahanan pangan negara dan kesejahteraan masyarakat pedesaan.
Lebih daripada itu, program pedesaan untuk melibatkan petani milenial dapat membantu mengurangi laju urbanisasi yang terjadi. Dengan memberikan peluang dan insentif kepada pemuda di pedesaan untuk terlibat dalam pertanian, lebih banyak orang muda akan memiliki alasan untuk tetap tinggal dan berkontribusi dalam mengembangkan desa mereka. Mereka bahkan dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan masyarakat pedesaan, dan mengurangi tingkat kemiskinan.
Hal ini sejalan dengan arahan Mentan SYL bahwa pertanian harus dimulai dari desa. Dia pun mendorong adanya terobosan dan inovasi dalam pelaksanaan program pembangunan pertanian guna mewujudkan SDM unggul untuk meningkatkan produktifitas, kualitas dan kontinuitas produksi pertanian secara nasional. Untuk itu, petani milenial perlu dilibatkan sekaligus mengambil peran untuk memajukan pertanian di pedesaan.
Comments