Search Results
328 results found with an empty search
- Kisah Pemuda Gunungkidul Majukan Kampung Halaman Lewat Lidah Buaya
Alan Effendi, seorang pemuda dari dusun Jeruklegi, Desa Katongan, Kecamatan Nglipar, kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, adalah sosok inspiratif yang telah berperan aktif dalam sektor pertanian, khususnya dalam budidaya dan pengolahan aloe vera (lidah buaya). Alan Effendi adalah pendiri dan pemilik PT Monpera Sejati, sebuah perusahaan yang mengkhususkan diri dalam budidaya aloe vera secara organik dan pengolahan produk turunannya. Merek dagang perusahaannya, "Rasa Nivera," telah dikenal luas di pasar. Alan memilih lidah buaya karena tanaman ini memiliki potensi ekonomis yang besar, digunakan dalam berbagai industri seperti farmasi, kosmetik, pupuk organik cair, dan makanan-minuman. Selain fokus pada bisnisnya, Alan juga aktif dalam membina mitra plasma, terutama petani masyarakat setempat dan petani dari luar daerah. Alan berbagi pengetahuan dan membantu mereka memahami budidaya lidah buaya di lahan-lahan yang tadinya dianggap kritis dan kering. Dia berhasil menciptakan rantai pasokan bahan baku lidah buaya yang kemudian digunakan dalam produk-produknya. Alan Effendi adalah contoh nyata bagaimana seseorang dapat bertransformasi dari seorang perantau di ibukota Jakarta menjadi pelaku utama dalam dunia pertanian. Meskipun awalnya tidak memiliki pengetahuan dasar tentang pertanian, Alan memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya dengan tujuan memberikan dampak positif pada lingkungannya. Dia memulai mencari referensi dan panduan bertani dari buku, internet, dan berinteraksi dengan banyak orang untuk memahami cara terbaik dalam mengembangkan komunitas pertanian di Gunung Kidul, mengingat kondisi lingkungannya yang kering. Baca juga: Janu Muhammad, Pemuda Sleman Sukses Kembangkan Sayur Online Petani Muda Kalteng Sukses Bertani Semangka, Omzet Puluhan Juta Rupiah Produk-produk yang dihasilkan oleh Alan Effendi dari lidah buaya memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh, seperti mengatasi sembelit, masalah lambung, dan menurunkan tekanan darah tinggi. Produk-produknya telah mendapatkan sertifikasi dari BPOM dan telah melewati uji klinis. Produk ini juga memiliki potensi ekspor ke pasar internasional, seperti Amerika Serikat, yang dapat memberikan manfaat ekonomi yang signifikan bagi masyarakat Indonesia. Pemerintah daerah dan pusat telah memberikan dukungan yang signifikan kepada Alan Effendi dalam upayanya untuk mengembangkan pertanian lidah buaya. Dukungan ini mencakup pelatihan, edukasi, dan perizinan. Alan juga berharap adanya lebih banyak kolaborasi antara pemuda-pemudi Indonesia dalam membudidayakan lidah buaya, yang memiliki potensi besar untuk memberikan manfaat ekonomi dan sosial. Bahkan dia sukses terpilih menjadi salah satu Young Ambassador Agriculture, YESS Programme Kementrian Pertanian tahun 2023. Alan percaya bahwa pendidikan pertanian yang baik adalah kunci untuk mengubah persepsi masyarakat terhadap profesi ini. Dia berharap anak-anak dari usia dini akan lebih memahami bahwa bertani adalah sesuatu yang layak dan memiliki potensi besar untuk menghasilkan pendapatan yang signifikan. Melalui contoh nyata kesuksesannya, dia berusaha untuk menghilangkan stereotip bahwa pertanian identik dengan kemiskinan.
- Langkah Strategis Kementan Jaga Stabilitas Pangan Selama El Nino
Kementerian Pertanian telah melakukan persiapan untuk menjaga stabilitas pangan nasional selama periode El Nino yang berpotensi mengganggu produksi pertanian. Dalam rangka menghadapi tantangan penurunan produktivitas pangan selama El Nino, Kementan telah menyiapkan sekitar 500.000 hektar lahan pertanian dan pasokan benih yang mencukupi. Melalui Gerakan Nasional (Gernas) Penanganan Dampak El Nino, Kementan telah mengalokasikan lahan sebesar 500.697 hektar di enam provinsi utama dan empat provinsi pendukung selama periode Agustus sampai Oktober 2023. Provinsi utama yang menjadi fokus dalam upaya ini meliputi Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan. Sementara itu, provinsi pendukung termasuk Lampung, Banten, Kalimantan Selatan, serta Nusa Tenggara Barat. Langkah-langkah persiapan ini telah mencakup berbagai aspek, seperti koordinasi dengan berbagai pihak terkait, pendataan dan pemetaan wilayah yang rentan terhadap kekeringan, penyediaan sumber pengairan yang memadai, distribusi benih unggul yang tahan terhadap kekeringan dan hama OPT, serta distribusi pupuk yang dibutuhkan. Selain itu, Kementan juga melaksanakan program-program seperti Gerakan Tanam (Gertam), gerakan penanganan kekeringan, pengendalian OPT, pengawalan asuransi pertanian, dan pembiayaan untuk mendukung petani dalam menghadapi El Nino. Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi, menjelaskan bahwa salah satu fokus utama dalam Gernas El Nino adalah memastikan distribusi benih yang sesuai dengan kebutuhan di setiap daerah. Upaya ini mencakup identifikasi kebutuhan benih, fasilitasi penyediaan benih yang tahan terhadap kekeringan dan hama OPT, serta pengawalan dalam penyaluran benih tersebut. “Untuk distribusi benih, kita mulai dengan mengidentifikasi kebutuhan benih di tiap daerah, memfasilitasi penyediaan benih tahan kekeringan dan OPT, sampai pengawalan dalam penyaluran benih,” ungkap Suwandi dikutip dari pertanian.go.id. Kementan juga telah mengambil langkah-langkah awal sebelum El Nino tiba, seperti pemetaan daerah-daerah rawan kekeringan, pelaksanaan Gerakan Tanam (Gertam) dengan target 1.000 hektar per kabupaten, pembentukan brigade El Nino, distribusi benih yang tahan terhadap kekeringan, pemberian dukungan teknologi pertanian (alsintan), penyediaan pupuk organik, promosi budidaya hemat air, serta berbagai upaya kolaborasi dengan para pemangku kepentingan di sektor pertanian. Selain itu, Kementan juga memiliki strategi temporer yang melibatkan pembangunan embung, sumur resapan, sosialisasi tentang budidaya hemat air, dan peningkatan koordinasi dengan instansi terkait seperti Pemerintah Daerah, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta lembaga pertanian. Langkah ini bertujuan untuk memitigasi dampak El Nino secara efektif. Dalam jangka panjang, Kementan berkomitmen untuk menjaga sumber-sumber air dan melestarikan lingkungan, memperkuat upaya penyuluhan bersama pemerintah daerah, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang perubahan iklim, serta melakukan antisipasi terhadap bencana alam yang dapat terjadi akibat kondisi cuaca yang ekstrem. Upaya ini merupakan bagian dari komitmen Kementan dalam menjaga stabilitas pangan nasional dalam menghadapi tantangan El Nino.
- Memberdayakan Masyarakat Pedesaan Melalui Kelompok Tani
Pertanian telah menjadi tulang punggung ekonomi dan kehidupan bagi masyarakat pedesaan. Namun tidak sedikit penduduk desa yang masih menghadapi masalah ekonomi dan kesejahteraan. Salah satu cara yang efektif untuk mengatasi masalah ini adalah melalui pembentukan kelompok tani, sebuah organisasi yang berisikan para petani. Bila diberdayakan dengan tepat, kelompok tani bisa menjadi alat untuk menyejahterakan masyarakat pedesaan melalui pengembangan pertanian. Di antara manfaat utama dari kelompok tani adalah peningkatan akses anggotanya ke sumber daya. Dengan bekerja bersama dalam kelompok, petani dapat memiliki akses yang lebih banyak menuju sumber daya seperti bibit unggul, pupuk, dan alat pertanian. Kemudahan akses ini akan membantu mereka meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil pertanian. Kelompok tani juga dapat menjadi wadah bagi para petani untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman. Misalnya, sesama petani bisa belajar praktik pertanian terbaik, teknologi terbaru, dan cara mengatasi masalah yang mungkin muncul selama musim tanam. Baca juga: Kementan Salurkan Bantuan Alsintan untuk Tingkatkan Produksi Pangan Kelompok Tani Muda Wonosobo Sukses Beternak Domba hingga 250 Ekor Selain itu, kelompok tani juga dapat membantu para petani untuk memasarkan dan mendistribusikan hasil pertanian mereka. Bila para petani saling berkolaborasi, mereka akan bisa mencapai skala produksi yang lebih besar dan memiliki lebih banyak daya tawar dalam negosiasi dengan pembeli. Cara ini membantu meningkatkan pendapatan petani dan mengurangi ketergantungan pada tengkulak. Yang terpenting para petani akan didorong untuk diversifikasi pertanian dengan keberadaan kelompok tani. Diharapkan petani bisa mengembangkan berbagai jenis tanaman atau ternak untuk mengurangi risiko jika satu tanaman atau ternak menghadapi masalah. Pemberdayaan kelompok tani akan efektif apabila dapat diciptakan iklim yang kondusif di tengah-tengah lingkungan Kelompok tani, di mana sesama anggota saling mempercayai dan saling mendukung sehingga keberhasilan kelompok tani harus memberikan manfaat bagi seluruh anggota.
- Janu Muhammad, Pemuda Sleman Sukses Kembangkan Sayur Online
Lahir sebagai anak penjual sayur di Pasar Sleman, Yogyakarta, Janu Muhammad memiliki ambisi luar biasa untuk mengangkat sektor pertanian, terutama di kalangan generasi muda. Pria kelahiran 7 Januari 1993 ini tumbuh sebagai anak yang pintar. USai menyelesaikan S1 di Fakultas Ilmu Sosial, Hukum, dan Politik Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dengan IPK 3,70, dia berhasil mendapatkan beasiswa LPDP untuk studi S2 di University of Birmingham, Inggris, jurusan Research in Human Geography. Usai menyelesaikan studi S2-nya, Janu Muhammad kembali ke Indonesia dengan tekad untuk membuat perbedaan dalam bidang pertanian. Terinspirasi oleh orang tuanya yang bekerja sebagai petani dan penjual sayur di pasar tradisional, dia mendirikan "Sayur Sleman" pada Mei 2020. Sayur Sleman adalah platform penjualan sayur, buah, dan lauk secara online melalui Instagram @sayursleman.id dan WhatsApp, yang dimulai dengan tujuan untuk membantu orang tuanya mengatasi kesulitan dalam menjual barang dagangan mereka. Keberhasilannya dalam menjalankan Sayur Sleman terlihat dari pelanggan pertamanya yang datang dari tetangga kampung hingga pesanan terjauh dari Klaten, Bantul dan Magelang. Namun Sayur Sleman bukan sekadar bisnis online. Janu Muhammad juga menjadikannya sebagai wadah untuk mewujudkan misi sosial. Program seperti "Sayur Sleman Berbagi" digunakan untuk menyalurkan sedekah dari donatur kepada masyarakat kurang mampu dalam bentuk paket sayur. Lebih dari 300 orang telah mendapat manfaat dari program ini. Selain itu, program "Sayur Sleman Bertani" memberikan edukasi dan pemberdayaan bagi masyarakat dalam budidaya pertanian dan pembudidayaan ikan nila. Sayur Sleman terus berkembang dengan memberdayakan para pedagang sayur dan para petani. Tercatat telah ada 130 orang yang telah bekerja sama dengan usaha rintisan Janu tersebut. Janu juga aktif dalam berbagi pengetahuan dan keterampilan. Meskipun bukan lulusan sarjana pertanian, dia memberikan pelatihan agribisnis kepada petani milenial dan kelompok tani. Keberhasilan dan dedikasinya dalam bidang pertanian dan kewirausahaan telah diakui melalui berbagai penghargaan, termasuk Juara 1 Duta Pemuda Tani Indonesia tahun 2022, Paragon Innovation Award kategori Sociopreneur tahun 2021, Juara 1 Inspirasi Muda Indonesia tahun 2020, dan lainnya. Pada Maret 2023, Janu Muhammad terpilih sebagai Nominee Young Ambassador Agriculture Kementerian Pertanian 2023. Hal ini menunjukkan pengakuan pemerintah melalui Kementan atas peran Janu dalam menginspirasi generasi muda untuk berkontribusi dalam sektor pertanian.
- Tips Cara Mengelola Hasil Panen Agar Bernilai Ekonomi Tinggi
Saat musim panen tiba, para petani merasa riang gembira karena setelah berbulan-bulan menanti, akhirnya tanaman yang dirawat menghasilkan. Hasil panen yang melimpah membuat para petani semakin senang, apalagi kalau harganya sedang tinggi. Para petani ingin hasil tanamannya melimpah, namun terkadang keinginan itu tidak terwujud karena pengelolaan hasil panen kurang baik. Misalnya pada tanaman bawang merah, kalau tidak dikelola dengan benar, hasil panennya bisa menyusut. Penyusutan timbangan hasil panen ini lumrah terjadi hampir di semua jenis komoditas, baik perkebunan maupun pertanian. Untuk itu perlu pengetahuan yang cukup agar hasil pertanian tidak menyusut sehingga mengurangi nilai ekonomisnya. Karena dengan berkurangnya timbangan, maka akan berkurang juga hasil yang didapatkan. Hal ini tentu akan membuat biaya produksi yang sudah dikeluarkan tidak tertutupi dari hasil panen. Ketahuilah bahwa hasil panen adalah bahan organik yang umumnya tidak bisa bertahan lama. Bahkan ada jenis tanaman yang harus segera dijual ketika sudah dipanen. Kalau tidak, bisa busuk dan tidak laku. Lantas, apa solusinya agar hasil panen tetap melimpah, bagaimana cara mengelola hasil panen, dan apa saja yang perlu diperhatikan? Berikut tips dan sarannya agar hasil panen tetap melimpah. 1. Pengolahan Hasil panen yang diolah langsung oleh para petani, lebih menguntungkan. Itu karena produk olahan memiliki nilai ekonomis tinggi. Selain itu, ini juga dapat menghindari dari penyusutan hasil panen. Proses pengelolaan hasil panen memang tidak mudah dilakukan. Butuh keahlian lain untuk mengelola hasil panen. Selain itu juga membutuhkan teknologi dan modal yang lumayan. 2. Kebersihan Hasil Panen Salah satu masalah yang kerap dihadapi para petani saat panen adalah keberadaan hama yang masih menempel. Maka petani wajib membersihkannya agar hama tersebut tidak merusak hasil panen. Jika Anda mengelola pertanian jenis sayur, bersihkan terlebih dahulu sayur-sayur setelah dipanen. Hal ini akan membuat tanaman lebih tahan lama dan bernilai jual tinggi. 3. Cara Menyimpan Tempat penyimpanan menjadi kunci hasil panen dapat tahan lama. Untuk produk pertanian tertentu seperti buah-buahan yang mudah busuk, sebaiknya disimpan di ruang pendingin agar lebih tahan lama. Catat, penting untuk mengeringkan terlebih dahulu buah atau sayur yang mau diletakkan di pendingin. Ini juga penting dilakukan agar tidak terjadi pembusukan dini pada hasil panen. 4. Pengeringan Ada jenis-jenis hasil pertanian yang harus dikeringkan terlebih dahulu sebelum sampai ke konsumen atau pengepul. Proses pengeringan pada hasil panen ini membuatnya tahan lebih lama. Namun, setelah produk kering, tempatkan pada tempat yang sesuai. Biasanya produk pertanian yang dijual kering, lebih tahan lama daripada jika dijual dalam keadaan basah. Tetapi juga perlu diingat bahwa produk kering juga memiliki usia tertentu. Jangan sampai terlalu lama disimpan.
- Inovasi Biopori untuk Pertanian Berkelanjutan
Biopori menjadi inovasi penting dalam konteks pertanian berkelanjutan. Di era modern ini, pertanian berkelanjutan menjadi semakin penting untuk menjaga keberlanjutan produksi pangan dan lingkungan. Teknik biopori terbukti efektif dalam meningkatkan produktivitas pertanian sambil mengurangi dampak negatif pada lingkungan. Walau teknik sederhana, biopori efektif dengan memanfaatkan lubang-lubang kecil di tanah untuk memperbaiki sirkulasi air dan nutrisi di dalam tanah. Lubang-lubang ini biasanya dibuat dengan menggunakan bor atau alat khusus biopori. Setelah dibuat, lubang-lubang tersebut berfungsi sebagai saluran air alami, memungkinkan air hujan meresap lebih dalam ke dalam tanah daripada mengalir permukaan. Ini membantu dalam memperbaiki retensi air tanah dan mengurangi risiko banjir serta erosi tanah. Biopori menggabungkan praktik pertanian yang berkelanjutan dengan teknologi lubang resapan biopori (LRB) untuk menciptakan solusi yang menguntungkan bagi pertanian dan lingkungan. Baca juga: Metode CLoPT, Inovasi Uji Cita Rasa Kopi untuk Perkuat Hilirisasi Inovasi Padi Varietas Inpari Gema dari Kementan Dengan membuat lubang-lubang vertikal ke dalam tanah, biopori memungkinkan air hujan meresap lebih dalam ke dalam tanah daripada aliran permukaan. Ini meningkatkan penyediaan air bagi tanaman, mengurangi kebutuhan irigasi, dan menghindari risiko kekeringan. Lubang resapan biopori juga membantu mengurangi erosi tanah dengan menghambat aliran permukaan air. Tanaman yang ditanam di sekitar biopori juga berperan dalam menahan tanah, sehingga melindungi lapisan tanah subur dari hilangnya akibat erosi. Selain berfungsi sebagai saluran air, biopori juga bisa difungsikan sebagai tempat pengolahan sampah organik. Caranya adalah dengan memasukkan sampah organik ke dalam biopori, sehingga akan cepat teruraikan oleh mikroorganisme tanah dan diubah menjadi pupuk kompos yang berguna bagi tanaman. Biopori juga meningkatkan kualitas tanah dengan meningkatkan aktivitas mikroorganisme tanah, meningkatkan ketersediaan air, dan memasok nutrisi melalui pupuk kompos. Tanah yang lebih subur dan sehat memungkinkan pertanian yang lebih produktif dan berkelanjutan. Penggunaan teknik biopori akan mendatangkan dampak positif bagi pertanian. Petani akan terbantu karena produktivitas tanaman mereka bisa meningkat sehingga pendapatan mereka juga bisa meningkat. Biopori juga membantu petani mengurangi biaya irigasi karena akses yang lebih baik ke air tanah untuk tanaman. Yang tidak kalah penting, biopori juga berkontribusi untuk menjaga kelestarian lingkungan. Ini sejalan dengan prinsip-prinsip pertanian berkelanjutan yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara produktivitas pertanian dan perlindungan lingkungan.
- Korsel Buka Magang untuk Petani Milenial, Bisa Belajar dan Digaji
Pemerintah Korea Selatan (Korsel) telah mengambil langkah yang sangat positif dengan mengumumkan program magang pertanian bagi para pemuda Indonesia yang bersemangat untuk mengembangkan sektor pertanian berkelanjutan. Program ini tidak hanya memberikan manfaat bagi para magang, tetapi juga memiliki dampak positif dalam memperkuat hubungan pertanian antara kedua negara. Menteri Pertanian Pangan dan Desa Korea Selatan, Chung Hwang Keun, mengatakan betapa pentingnya program magang ini dalam pertemuan dengan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, di Kantor Pusat Kementan, Ragunan, Jakarta pada Jumat (8/9/2023). Menteri Pertanian dua negara itu menyepakati Memorandum of Understanding (MoU) yang mencakup pertumbuhan pertanian, sumber daya manusia, infrastruktur dan pasar. Satu aspek yang sangat menggembirakan adalah janji dari pihak Korea Selatan untuk memberikan upah yang layak kepada para magang selama mereka mengikuti program ini. Ini adalah langkah yang sangat positif karena tidak hanya memberikan kesempatan pembelajaran tetapi juga memastikan para magang mendapatkan imbalan yang adil atas usaha mereka. Secara teknis, para magang akan berfokus pada pelaksanaan smart farming dan pertanian berkelanjutan. Ini merupakan bagian penting dari upaya untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Mereka yang magang akan berperan aktif dalam mendorong pertanian yang lebih modern dan berkelanjutan di Indonesia. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) menyambut baik inisiatif Korea Selatan dalam memberikan kesempatan magang kepada petani muda Indonesia. Program magang ini memiliki tiga agenda penting. Pertama, adalah mendorong ekspor mangga, yang merupakan salah satu produk pertanian unggulan Indonesia. Kedua, membuka kesempatan magang bagi petani muda Indonesia di Korea Selatan untuk terlibat dalam smart farming dan pertanian modern. Dan yang ketiga, jangka panjangnya adalah menggalakkan investasi di sektor pertanian. Selain program magang, Mentan Syahrul juga mendorong Korea Selatan untuk memproses rencana ekspor mangga asal Indonesia ke Korea Selatan. Dia menekankan bahwa buah mangga Indonesia memiliki kualitas yang sangat baik dan dapat bersaing dengan produk buah dari negara lain. Lewat program magang dari Korea Selatan ini, para petani muda Indonesia dapat mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk menghadapi tantangan dalam sektor pertanian, sambil juga berkontribusi pada pertumbuhan dan perkembangan ekonomi kedua negara.
- Kiat Sukses Menjadi Agripreneur, Meraih Sukses dengan Usaha Pertanian
Pertanian adalah sektor yang memiliki potensi besar untuk pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan. Pertanian juga mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah banyak. Apalagi saat ini sektor pertanian membutuhkan regenerasi petani. Sektor pertanian telah menjadi salah satu sektor yang memberikan kontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan I 2023 sebesar 11,8% dengan tren pertumbuhan yang positif sebesar 4,73% per kuartal. Di samping itu, dalam catatan Global Food Security Index (GFSI), indeks ketahanan pangan Indonesia tahun 2022 berada di peringkat 69 dari 113 negara dengan mengalami peningkatan di level 60,2 atau naik 1,69% dibandingkan tahun 2021. Potensi usaha pertanian ini tentu menjadi peluang nyata bagi anak-anak muda dan generasi milenial. Karakteristik mereka yang berpendidikan dan melek teknologi, akan mampu menghadirkan wajah baru pertanian Indonesia yang ramah lingkungan, berkelanjutan dan terintegrasi dari hulu hingga hilir. Karena pertanian saat ini masih didominasi generasi tua yang umumnya tidak mengenyam pendidikan tinggi. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo selalu mendorong generasi milenial agar menjadi seorang agripreneur atau wirausahawan muda pertanian dengan menerapkan konsep smart farming. Untuk mendorong generasi muda menjadi agripreuner, Kementan telah melakukan fasilitasi untuk memudahkan mereka mendapatkan bantuan modal usaha dan akses pasar baik pasar dalam negeri maupun pasar luar negeri (ekspor). Kementan juga memfasilitasi pembiayaan dan perizinan, penyediaan prasarana dan sarana pertanian, serta peningkatan kapasitas dan pendampingan. Selain itu, Kementan juga gencar meluncurkan berbagai program nasional untuk mempercepat lahirnya agripreneur dari kalangan generasi milenial. Berbagai upaya dilakukan dengan merangkul stakeholder, mulai dari Kementerian/Lembaga, Pemda, pengusaha hingga perguruan tinggi. Menurut SYL, dengan menjadi seorang agripreneur, generasi milenial di masa depan sudah tidak lagi menjadi pencari kerja, tetapi mereka justru hadir sebagai penyedia lapangan pekerjaan. "Generasi milenial berpotensi menjadi wirausahawan muda pertanian, karena memiliki kemampuan beradaptasi yang tinggi atau fleksibel, kreatif, melek teknologi, empati dan mampu berpikir kritis. Generasi ini diharapkan tidak hanya menjadi job seeker melainkan mampu menjadi job creator," ujar Mentan Syahrul. Agripreneur adalah seorang entrepreneur yang fokus pada bisnis pertanian atau agribisnis. Bagi mereka yang ingin sukses di dunia pertanian, menjadi seorang agripreneur atau wirausahawan muda di bidang pertanian adalah pilihan yang menjanjikan. Berikut beberapa kiat yang kami harapkan bisa membantu kamu sukses menjadi seorang agripreneur. 1. Pemahaman Mendalam tentang Pertanian. Sebelum memulai bisnis pertanian, pelajari berbagai aspek pertanian seperti jenis tanaman atau hewan ternak yang akan kamu budidayakan, metode pertanian yang efisien, dan pemahaman tentang perubahan cuaca dan musim. Untuk itu, pelajari ilmu pertanian melalui kursus, pelatihan, atau konsultasi dengan ahli pertanian. Kamu juga bisa membaca buku atau mengikuti webinar untuk memperdalam pengetahuanmu tentang dunia pertanian dan perkembangannya. 2. Membuat Rencana Bisnis yang Matang. Dalam membuat rencana bisnis, cakupkan analisis pasar, proyeksi pendapatan dan biaya, serta strategi pemasaran. Dengan rencana tersebut, kamu akan melakukan identifikasi target pasar, menentukan harga produk dan menentukan strategi pemasaran yang tepat untuk mencapai pelanggan potensial. 3. Ikuti Inovasi Teknologi. Seiring kemajuan teknologi pertanian dan digitalisasi, manfaatkan kemudahan-kemudahan yang diberikan darinya, seperti sensor tanah, drone, atau aplikasi mobile untuk memantau dan meningkatkan produktivitas pertanian. Kamu dapat menerapkan teknologi yang sesuai dengan jenis pertanian yang kamu budidayakan, yang dapat membantu mengoptimalkan produksi, mengurangi limbah dan meningkatkan efisiensi. 4. Perhatikan Diversifikasi Produk. Jika kamu membudidayakan tanaman sayuran, pertimbangkan untuk menyediakan berbagai jenis sayuran atau produk olahan dari sayuran tersebut. Strategi diversifikasi produk ini akan membantumu mengurangi risiko kerugian jika satu produk mengalami masalah. Ini juga dapat membantumu menjangkau lebih banyak pelanggan. 5. Prinsip Keberlanjutan. Seperti arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di atas, kamu bisa menerapkan praktik pertanian organik, manajemen limbah yang baik, dan pertanian berkelanjutan untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Berbagai teknik pertanian berkelanjutan bisa kamu terapkan. Seperti pemupukan organik, penggunaan energi terbarukan, dan pengurangan limbah plastik untuk memenuhi permintaan konsumen yang semakin peduli akan lingkungan. 6. Bangun Kolaborasi dan Perluas Jaringan. Pertama-tama kamu dapat bergabung dengan kelompok petani lokal yang ada di daerahmu, menjadi anggota asosiasi pertanian, atau platform pertanian online untuk memperluas jaringan. Berkolaborasi dengan petani lain dapat membantumu mendapatkan akses ke sumber daya bersama, informasi, dan peluang bisnis yang lebih besar. 7. Pemasaran Kreatif. Manfaatkan kemajuan internet dan teknologi komunikasi untuk mengembangkan bisnis pertanianmu. Gunakan media sosial dan situs website untuk memasarkan produk, atau buat merek dan kemasan yang menarik. Jadilah sekreatif mungkin dalam memasarkan produk Anda agar lebih menarik bagi pelanggan. Kamu juga menyusun jadwal konten promosi yang menarik agar produkmu lebih dikenal target pasar. Semoga kiat-kiat di atas membantu kamu bila ingin terjun ke usaha pertanian dengan menjadi seorang agripreneur. Sudah banyak contoh anak-anak muda Indonesia yang sukses menjadi agripreneur. Salah satunya adalah Michael Jovan, yang mendobrak jaringan pemasaran dengan aplikasi TaniHub pada tahun 2016. Hati dia dan kawan-kawannya tergerak setelah melihat tomat hasil panen hanya dihargai Rp 600/kg, sementara harga tomat di pasaran bisa sampai 10 kali lipat. Ketimpangan harga ini akan didulang tengkulak dan pedagang untuk meraup keuntungan besar sementara petani hanya menuai kerugian. Dia meluncurkan TaniHub untuk membantu meningkatkan kesejahteraan petani, dan juga membantu masyarakat membeli produk pertanian dengan mudah. Saat ini TaniHub sudah bekerja sama dengan 30.000 petani yang tergabung dalam hampir 1.000 kelompok tani.
- Pemuda Brebes Sulap Bawang Merah Jadi Produk Olahan Bermutu Tinggi
Seorang petani bawang merah dari Brebes, Jawa Tengah, Dienda Lora Buana menjadi contoh nyata kesuksesan dalam bisnis pertanian. Namanya mungkin belum begitu terkenal di seluruh Indonesia, tetapi perjalanannya dalam dunia pertanian telah mengilhami banyak orang. Dienda Lora Buana memulai perjalanannya dalam dunia pertanian pada tahun 2018. Pada saat itu, dia masih seorang mahasiswa di semester akhir yang sedang sibuk melakukan penelitian. Namun semua berubah setelah panggilan dari orang tuanya. Dienda diminta untuk pulang dan membantu orang tuanya di pertanian, terutama dalam budidaya bawang merah di Brebes. Dikutip dari Youtube Kementan, Dienda mulai menyadari potensi besar yang dimiliki oleh bawang merah, terutama yang berasal dari Brebes setelah terjun ke dunia pertanian. Bawang merah dari daerah ini memang dikenal memiliki kualitas terbaik. Seiring berjalan waktu, Dienda tidak hanya berhenti pada budidaya bawang merah. Bersama kelompok tani Sido Makmur, dia memutuskan untuk membentuk badan usaha bernama PT Sinergi Khusus Inovatif. Dengan adanya korporatisasi ini, para petani tidak lagi menjual produk mereka secara mandiri, melainkan melalui badan usaha yang mereka bangun bersama. Ini memudahkan distribusi dan memberikan posisi tawar yang lebih baik ketika berbisnis dengan pelanggan atau pembeli. Baca juga: Muhammad Ansar, Penggagas Biosaka yang Mendapat Penghargaan dari Mentan SYL Kesuksesan Petani Pacitan Rintis Lahan Green House dari Nol Kelompok tani Sido Makmur mengelola lahan bawang merah seluas 150 hektare di kecamatan Wanasari, Brebes dan Dienda sendiri menanam bawang di lahan seluas 2 hektare. Dienda dan kelompok tani Sido Makmur tidak hanya berfokus pada budidaya bawang merah, tetapi juga mengembangkan produk turunan dari bawang merah. Mereka telah menghasilkan berbagai produk seperti Pasar Bawang Merah, bawang crispy, bawang goreng, minyak bawang, tepung bawang, dan kerupuk bawang merah. Inovasi ini memberikan nilai tambah yang signifikan pada produk bawang merah, sehingga petani tidak lagi harus menghadapi kerugian ketika harga bawang merah rendah. Dienda menjalani proses budidaya bawang merah dengan profesionalisme tinggi. Proses ini dimulai dari pemilihan bibit berkualitas dari varietas Prima Brebes. Setelah ditanam, tanaman bawang merah dirawat dengan cermat. Pengalaman dan latar belakang ilmu kimianya membantu dia dalam mengelola unsur-unsur hara dan menjaga tanaman tetap sehat. Keberhasilan Dienda dan kelompok tani Sido Makmur tidak hanya terbatas di tingkat lokal. Produk-produk mereka telah memperoleh pengakuan di pasar Indonesia dan internasional. Produk-produk mereka telah diekspor ke berbagai negara, seperti Arab Saudi, Singapura, Australia, dan Belgia. Dienda merasa bangga menjadi seorang petani dan menganggap bahwa profesi ini tidak membuat dirinya malu. Bahkan, dengan memanfaatkan teknologi dan inovasi, petani dapat mencapai kesuksesan finansial yang signifikan. Dia juga berpesan kepada generasi muda yang mungkin masih ragu untuk terjun ke dunia pertanian agar jangan takut menjadi petani dan mengejar peluang di bidang pertanian. Peluang sukses di dunia pertanian semakin terbuka lebar jika ditunjang dengan pemahaman teknologi dan strategi bisnis yang baik.
- Kementan Latih 13 Juta Penyuluh dan Petani untuk Siap Hadapi El Nino
Dalam upaya menjaga ketersediaan pangan nasional, terutama di tengah ancaman krisis pangan akibat El Nino, Kementerian Pertanian terus meningkatkan peran dan fungsi penyuluh pertanian. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) selalu mengatakan bahwa penyuluh pertanian adalah pejuang yang berada di garda terdepan dalam meningkatkan produktivitas pertanian saat musim kemarau panjang atau El Nino 2023. "Penyuluh pertanian lapangan adalah Kopassusnya petani yang harus menyebar ke semua desa dan mulai menghidupi petani secara mandiri melalui kelembagaan ekonomi," kata Mentan Syahrul. Untuk itu, Politisi Partai NasDem itu meminta penyuluh agar selalu meningkatkan skill, kemampuan dan pengetahuan. "Jadilah penyuluh yang hebat dan luar biasa agar bisa membantu menjaga pangan dari ancaman El Nino dan krisis pangan global," ujar mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu. Baca juga: Fokus Ketersediaan Pangan Berkualitas, Ini Target Produksi Kementan 2024 Kementan Bantu Petani Pasarkan Produk ke Luar Negeri Lewat Upland Project Sebanyak 13 juta penyuluh dan petani telah mengikuti pelatihan dari Kementan sebagai upaya pemerintah dalam memastikan ketersedian pangan di tengah cuaca ekstrem El Nino. Seperti pada pelatihan petani di Balai Besar Pelatihan Pertanian Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat yang dibuka secara langsung oleh Mentan SYL pada Mei lalu. Para penyuluh dan petani telah ikut pelatihan untuk beradaptasi dan mengantisipasi cuaca ekstrem El Nino. Pelatihan untuk penyuluh dan petani ini merupakan pelatihan yang sudah dilakukan sejak empat tahun lalu melalui program sejuta petani milenial yang diurus oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan.
- Cara Bertani dengan Air Terbatas
Tanpa persediaan air yang mencukupi, proses produksi pertanian bisa terganggu. Itu karena air merupakan elemen terpenting dalam pertanian. Dengan keterbatasan air, petani dituntut untuk terus kreatif agar produksinya tidak terganggu. Sektor pertanian memang menghadapi persoalan serius saat menghadapi kemarau panjang yang menyebabkan kekeringan. Namun, petani tidak boleh menyerah begitu saja dengan keadaan. Pertanian adalah tulang punggung ekonomi dan sumber pangan bagi banyak negara. Keterbatasan air dapat berdampak besar pada hasil pertanian, harga makanan, dan ketahanan pangan. Oleh karena itu, perlu ditemukan cara-cara yang efisien untuk bertani dengan air terbatas. Salah satu upaya yang perlu dilakukan adalah dengan memanfaatkan teknologi yang saat ini memang sudah sangat berkembang. Teknologi sensor memungkinkan petani dapat memantau kebutuhan air secara real-time. Teknologi ini membantu petani untuk menghindari penyiraman yang tidak perlu, sehingga dapat menghemat air namun proses irigasi tetap berjalan dengan baik, sehingga tanaman menjadi subur. Selain itu, kolam penampungan air hujan, penggunaan sistem irigasi tetes, dan penggunaan varietas tanaman yang tahan kekeringan adalah langkah-langkah praktis yang dapat membantu petani mengatasi keterbatasan air. Pentingnya edukasi juga tidak dapat diabaikan. Petani perlu diberi pelatihan tentang praktik pertanian yang hemat air dan teknik pengelolaan sumber daya air yang bijak. Pemerintah, lembaga non-pemerintah, dan universitas dapat berperan dalam menyediakan sumber daya dan pelatihan yang diperlukan. Menjaga ketersediaan air untuk pertanian bukan hanya tanggung jawab petani, tetapi juga tanggung jawab bersama bagi masyarakat dan pemerintah. Semua pihak harus berkontribusi dalam mengembangkan solusi yang berkelanjutan untuk mengatasi krisis air dalam pertanian. Berikut adalah 7 tips cara bertani dengan air terbatas: 1. Penggunaan Teknologi Sensor: Manfaatkan teknologi sensor untuk memantau kelembaban tanah secara real-time. Dengan data yang akurat, Anda dapat mengatur irigasi secara tepat waktu dan efisien. 2. Konservasi Air Hujan: Bangun sistem pengumpulan air hujan dan kolam penampungan air untuk mengurangi ketergantungan pada sumber air eksternal. 3. Pilih Tanaman Toleran Kekeringan: Pertimbangkan untuk menanam varietas tanaman yang lebih tahan terhadap kekeringan. Ini dapat mengurangi kebutuhan air tanaman. 4. Irigasi Tetes: Gunakan sistem irigasi tetes yang efisien. Metode ini mengalirkan air langsung ke akar tanaman, menghindari pemborosan air. 5. Penyusunan Jadwal Irigasi yang Bijak: Buat jadwal irigasi yang disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan iklim setempat. Jangan melakukan irigasi saat tidak diperlukan. 6. Pengelolaan Tanah yang Baik: Praktikkan pengelolaan tanah yang baik dengan mulsa dan kompos untuk meningkatkan retensi air dalam tanah. 7. Edukasi dan Pelatihan: Terus tingkatkan pengetahuan Anda tentang praktik bertani yang hemat air dan ikuti pelatihan yang diberikan oleh pemerintah atau organisasi pertanian lokal.
- Fokus Ketersediaan Pangan Berkualitas, Ini Target Produksi Kementan 2024
Kementerian Pertanian telah menetapkan target produksi sejumlah komoditas pangan untuk tahun 2024. Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Kementan Kasdi Subagyono dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Eselon I Kementan di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (4/9/2023). Target produksi padi pada tahun 2024 mencapai 55,42 juta ton. Kemudian target produksi cabai mencapai 3 juta ton. Lalu target produksi kopi mencapai 818.000 ton. Kemudian target produksi kelapa sebanyak 2,9 juta ton. Disusul produksi jagung dengan target 23,34 juta ton, lalu bawang merah sebanyak 1,74 juta ton, dan kakao sebesar 694.000 ton. Adapun untuk produksi daging sapi atau kerbau, Kementan menargetkan sebanyak 405.440 ton, kedelai sebesar 340.000 ton, bawang putih sebanyak 45.910 ton, tebu sebanyak 39,45 juta ton, dan daging ayam sebanyak 4 juta ton. Untuk merealisasikan target produksi pertanian dan perkebunan 2024, Kementan telah mendapatkan pagu anggaran tahun 2024 sebesar Rp 14,66 trilun. Sekretaris Jenderal Kementan Kasdi Subagyono menyatakan bahwa anggaran tersebut akan digunakan untuk empat program, yaitu: 1. Ketersediaan Akses dan Konsumsi Pangan Berkualitas (Rp 8,4 triliun). 2. Nilai Tambah dan Daya Saing Industri (Rp 1,3 triliun). 3. Pendidikan dan Pelatihan Vokasi (Rp 606,7 miliar). 4. Dan dukungan manajemen (Rp 4,2 triliun). Selain itu, Kementan mengusulkan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik bidang Pertanian Tahun Anggaran 2024 sebesar Rp 2,56 triliun. Anggaran tersebut digunakan untuk pengembangan Food Estate dan Kawasan Sentra Produksi Pangan (KSPP).