top of page

Search Results

328 results found with an empty search

  • Kementan: Tiga Elemen Utama Keberhasilan Petani Milenial

    Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mendorong generasi muda petani milenial agar memperluas jejaring untuk memperluas pasar. Mentan Syahrul mengimbau para petani milenial agar mengubah mindset agar mengembangkan bisnir dari hulu hingga hilir. "Kalian tidak boleh hanya sebatas meningkatkan produksi, tetapi juga harus mulai memikirkan agribisnis dan hilirisasi. Pertanian itu menjanjikan dan bisa menjadi masa depan buat anak-anak muda," kata SYL. Sebagai bentuk dukungan kepada petani milenial Indonesia, Kementerian Pertanian berupaya menciptakan wirausaha milenial yang berkualitas melalui Program Youth Entrepreneur and Employment Support Services (YESS). Program YESS ini digagas untuk menciptakan wirausahawan muda pedesaan dan menghasilkan tenaga kerja kompeten di bidang pertanian. Program ini merupakan kerja sama antara Kementan dengan International Fund For Agricultural Development (IFAD). Salah satu generasi muda yang merasakan manfaat dari program YESS ini adalah Gani Aristan, Petani Milenial asal Pasuruan Jawa Timur hasil binaan program Youth Entrepreneur Support Services (YESS). Saat ini dia menggeluti pertanian dengan komoditas utama selada keriting dan selada pawetonan dengan menerapkan metode Smart Green House. Hal itu terlihat saat lahan pertanian miliknya dikunjungi oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi pada Selasa (26/9/2023). Dedi Nursyamsi menyampaikan bahwa peluang untuk menggenjot produktivitas dan memenuhi kebutuhan pasar sangat mungkin dilakukan. “Kuota pemasarannya tidak masalah, berarti tinggal tingkat kan produktivitas dan cari offtakers serta buka pasar yang lebih luas,” ungkap Dedi. Dedi memberikan sejumlah pesan kepada Gani agar lahan pertaniannya dapat berkembang dengan pesat. Menurut Dedi, 3 kunci peningkatan produktivitas dan produksi terletak pada Benih, Nutrisi tanaman, dan Pemasaran. Tiga elemen penting ini harus segera direalisasikan dan wajib dikuasai agar usaha pertanian dapat berkembang cepat dan pesat.

  • Kelompok Tani Banyuwangi Sukses Panen Bawang Merah Semi Organik

    Salah satu kabupaten di Jawa Timur, Banyuwangi dikenal sebagai salah satu sentra produksi bawang merah yang penting di Indonesia. Namun di antara yang membuat kabupaten di ujung timur pulau Jawa itu semakin menonjol adalah inovasi yang dilakukan oleh Kelompok Tani Kijang Kencono dalam budidaya bawang merah semi organik. Hasil budidaya bawang merah semi organik oleh Kelompok Tani Kijang Kencono ini luar biasa. Mereka sukses dengan panen perdana yang mencapai 14,2 ton per hektar. Hal ini menjadikan mereka sebagai salah satu pelopor dalam pertanian organik di Banyuwangi. Pertumbuhan ini tidak hanya menjadi berita baik bagi para petani di Desa Bimorejo, Kecamatan Wongsorejo, tetapi juga telah menjadi percontohan bagi wilayah-wilayah sentra bawang merah lainnya di Banyuwangi. Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, mengungkapkan kebanggaannya atas capaian hasil budidaya bawang merah semi organik dari Poktan Kijang Kencono. Ia mengapresiasi upaya petani dalam mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya dalam budidaya mereka. Kelompok Tani Kijang Kencono, yang terdiri dari 40 petani, telah berhasil mengubah paradigma pertanian mereka. Mereka mengelola lahan seluas 20 hektar dengan prinsip-prinsip budidaya organik. Ini mencakup penggunaan pupuk organik, penggunaan mulsa plastik untuk melindungi tanaman, dan pengapuran lahan sebagai langkah awal yang tidak biasa dalam budidaya konvensional. Baca juga: Inovasi Hortikultura Poktan Sumbar Diapresiasi Kementan Kementan Salurkan Bantuan Alsintan untuk Tingkatkan Produksi Pangan Salah satu kunci keberhasilan mereka terletak pada penggunaan varietas Tajuk, yang memiliki usia tanam lebih pendek (65-70 hari) dibandingkan varietas lokal. Produktivitas varietas Tajuk juga lebih tinggi, mencapai 12-14 ton per hektar. Dengan kombinasi pertanian semi organik dan varietas yang unggul, produktivitas bawang merah Kelompok Tani Kijang Kencono mencapai rata-rata 14,2 ton per hektar, meningkat dari sekitar 8 ton per hektar sebelumnya. Hal ini juga melebihi produktivitas rata-rata kabupaten Banyuwangi yang hanya mencapai 11,6 ton per hektar. Hasil panen yang impresif ini tidak hanya memberikan kebanggaan bagi petani, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Dengan harga pasar bawang merah sekitar Rp 11.000 per kilogram, Kelompok Tani Kijang Kencono mampu menghasilkan pendapatan sekitar Rp 3,12 miliar. Melihat keberhasilan ini, Pemkab Banyuwangi berencana untuk mengembangkan pertanian organik ini di tempat-tempat lain. Selain di Wongsorejo, sentra-sentra bawang merah di Banyuwangi, ada di Kecamatan Muncar, Tegaldlimo, dan Srono. . Keberhasilan ini juga memiliki implikasi penting dalam mengendalikan inflasi. Bawang merah adalah salah satu komoditas pangan strategis yang sering kali memicu inflasi di Indonesia. Dengan meningkatnya produksi bawang merah di Banyuwangi, harapannya adalah pasokan bawang merah dapat tercukupi, yang pada gilirannya dapat membantu mengendalikan inflasi. Pemkab Banyuwangi bersama dengan Kepala BI Jember, Gunawan, berkomitmen untuk mendukung petani dalam meningkatkan produksi bawang merah. Mereka akan memfasilitasi kerjasama antar daerah untuk mengarahkan surplus produk dari Banyuwangi ke daerah lain, mengoptimalkan manfaat dari hasil panen yang melimpah. Dengan inisiatif ini, Kabupaten Banyuwangi tidak hanya menjadi sentra produksi bawang merah terkemuka di Jawa Timur, tetapi juga menjadi contoh nyata bagi pertanian organik yang berkelanjutan. Semoga pencapaian Kelompok Tani Kijang Kencono akan mengilhami petani lainnya untuk mengikuti jejak mereka menuju pertanian yang lebih sehat dan berkelanjutan.

  • Kisah Peternak Sapi Modern di Tuban lewat Pakan Bima Feed

    Munir, seorang peternak sapi dari Tuban Jawa Timur sukses dalam memproduksi pakan sapi Bima Feed. Berawal dari seorang petani, ia kini telah berkembang menjadi seorang peternak sukses dengan konsep modern. Munir memulai usaha peternakannya sejak tahun 2010 dengan hanya memiliki empat ekor sapi Jawa. Saat itu, kandangnya masih sederhana. Usahannya terus berkembang dan saat ini dia telah memiliki 28 ekor sapi di Munir Jaya Farm. Salah satu kunci kesuksesan Munir dalam beternak sapi adalah penggunaan pakan konsentrat. Meskipun Tuban masih banyak yang menggunakan metode tradisional, Munir telah menggunakan 70 persen pakan konsentrat. Pakan ini telah membantu dalam pertumbuhan sapi dan meningkatkan berat badan mereka sekitar 1 hingga 1,5 kilogram per hari. Di tengah perkembangan peternakan modern, Bima Feed hadir sebagai jawaban bagi peternak sapi di Tuban, Jawa Timur. Produk ini tidak hanya terjangkau dari segi harga, tetapi juga memberikan pertumbuhan berat badan yang luar biasa pada sapi-sapi yang mengkonsumsinya. Baca juga: Janu Muhammad, Pemuda Sleman Sukses Kembangkan Sayur Online Dari Petani Hingga Pengusaha Kentang: Kisah Sukses Agus Wibowo Salah satu keunggulan utama dari Bima Feed adalah kemampuannya dalam meningkatkan pertumbuhan berat badan sapi. Dalam waktu 4-5 bulan saja, sapi yang diberi pakan Bima Feed sudah bisa dipanen dengan berat yang mengesankan, mencapai sekitar 1 hingga 1,5 kilogram per hari. Hal ini tidak hanya mempercepat waktu panen, tetapi juga meningkatkan kualitas karkas sapi hingga mencapai 50-53% berdasarkan riset lapangan. Pemilik Bima Feed, Munir, tidak hanya berfokus pada penjualan produknya, tetapi juga pada edukasi peternak. Melalui program "Tepus Apa Peternak," Munir Jaya Farm memberikan materi tentang cara beternak yang baik dan benar kepada peternak setempat. Pendekatan ini membantu peternak Tuban beralih dari budaya lama yang hanya menggunakan katul dan rumput menuju sistem modern dengan pakan konsentrat. Bima Feed telah berhasil mengurus sertifikasi SNI, yang merupakan langkah penting dalam meningkatkan kualitas dan kepercayaan produknya. Munir Jaya Farm mengakui pentingnya SNI dalam menunjukkan kualitas dan keamanan produk mereka kepada masyarakat. Munir, sebagai pemilik UD Munir Jaya dan Bima Feed, memiliki visi untuk terus memberikan dukungan kepada peternak lokal. Selain berfokus pada pabrik Bima Feed, dia juga memiliki tekad untuk menjadi wakil rakyat yang amanah dan berkomitmen untuk meningkatkan produktivitas daging sapi di Indonesia. Bima Feed telah mencapai kesuksesan besar di Jawa Timur dan telah menjadi salah satu merek terpercaya dalam dunia peternakan sapi. Produksi mereka mencapai ribuan ton per bulan, dan produk ini telah terbukti dan terpercaya oleh peternak Indonesia. Bima Feed adalah contoh bagaimana inovasi dalam pakan ternak dapat membantu peternak mencapai hasil yang lebih baik dalam waktu yang lebih singkat. Dengan komitmen untuk mendukung pertanian dan peternakan, Munir Jaya Farm dan Bima Feed telah memberikan kontribusi besar bagi perkembangan peternakan sapi di Tuban dan sekitarnya.

  • Osaki Klungkung, Pupuk Made In Bali dari Olahan Sampah Organik

    Inovasi Pondok Kompos Osaki Klungkung (POKOK) yang berasal dari Kabupaten Klungkung, Bali telah berhasil menempati posisi yang prestisius dalam TOP 99 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik 2023. Inovasi POKOK ini merupakan salah satu upaya dari Pemerintah Kabupaten Klungkung untuk mengatasi permasalahan sampah organik dalam jumlah besar. Menurut informasi dari Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan Kabupaten Klungkung, I Ketut Suadnyana, kompos yang dihasilkan melalui inovasi ini berasal dari proses Tempat Olah Sampah Setempat (TOSS). Proses pembuatan pupuk ini sangat sederhana, mudah untuk ditiru, dan bisa dengan mudah diperluas. Saat ini, jumlah sel kompos POKOK telah ditingkatkan dari 12 menjadi 24 sel, sehingga estimasinya dapat menampung hingga 15 ton sampah organik. Metode composting yang digunakan dalam inovasi ini adalah metode Osaki dari Jepang. Dalam prosesnya, metode ini menggunakan pola blok sel, yang memiliki kapasitas untuk menampung hingga 15 ton sampah organik per sel. Baca juga: Seni Tani, Inovasi Sadar Pangan Anak Muda Bandung Migor Bekatul, Inovasi Petani Banyuwangi Ciptakan Minyak Goreng Selain mengurangi volume sampah organik yang tidak dapat dikelola dengan baik hingga 70 persen, inovasi ini juga menghasilkan kompos berkualitas yang dapat didistribusikan kepada masyarakat, membantu mengurangi biaya di masyarakat, dan menghilangkan anggaran untuk pupuk di kantor dan dinas. Menariknya, kualitas pupuk Osaki ini telah diuji oleh Universitas Warmadewa dan dianggap setara dengan produksi kompos yang tersedia di pasaran. Pada 2021 pupuk Osaki diuji coba pada pertanian kedelai dan hasilnya meningkat setelah pupuk ini digunakan. Hasil panen tanaman kedelai dengna pupuk osaki mampu menghasilkan 2,4 ton kedelai per hektare, sementara jika menggunakan pupuk kimia hanya mampu menghasilkan sekitar 1,3 ton per hektare. Sejauh ini telah ada 6 subak yang menerima pupuk ini dari total 34 subak yang ada di Klungkung. Hasil uji coba juga menunjukkan bahwa pupuk Osaki memberikan hasil yang cukup baik karena tidak menghasilkan gulma yang mengganggu. Dengan inovasi ini, biaya pupuk atau pengelolaan tanaman yang harus dikeluarkan oleh Dinas dan lembaga di lingkungan Pemerintah Kabupaten Klungkung dapat dikurangi hingga 100 persen. Pupuk ini juga telah disebarkan kepada para petani, membantu mengurangi beban produksi mereka dan berkontribusi pada pertanian yang lebih berkelanjutan di Kabupaten Klungkung. Inovasi POKOK merupakan langkah penting dalam menghadirkan solusi inovatif terhadap masalah sampah organik dan pengelolaan pertanian yang lebih efisien dan berkelanjutan.

  • Kementan Buka Lowongan Kerja 2023, Berikut Daftarnya

    Kementerian Pertanian (Kementan) secara resmi telah mengumumkan seleksi pengadaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Kementan tahun anggaran 2023. Kepastian pengumuman seleksi PPK tersebut setelah diunggah pada laman casn.pertanian.go.id dan instagram resmi Kementerian Pertanian pada Sabtu (23/9/2023). “Seleksi PPPK di lingkungan Kementerian Tahun Anggaran 2023 sudah dibuka. Informasi selengkapnya, simak postingan MinTani berikut ini atau bisa juga dengan mengecek tautan berikut ini https://bit.ly/PPPK_KEMENTAN2023,” demikian bunyi keterangan foto dari instagram Kementan. Pembukaan pengadaan PPPK tahun anggaran 2023 oleh Kementerian Pertanian ini membuka berdasarkan keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 544 Tahun 2023 tentang Penetapan Kebutuhan Pegawai Aparatur Sipil Negara di lingkungan pemerintah pusat tahun anggaran 2023. Kementerian Pertanian membuka 118 formasi pada penerimaan PPPK 2023. Sebanyak 119 formasi itu untuk batas usia paling rendah 20 tahun dan paling tinggi satu tahun sebelum batas usia tertentu pada jabatan yang akan dilamar sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan pada saat menyelesaikan pendaftaran online di laman https://sscasn.bkn.go.id. Berikut unit kerja yang mendapatkan alokasi formasi: Sekretariat Jenderal Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Direktorat Jenderal Hortikultura Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Heawan Inspektorat Jenderal Badan Standardisasi Instrumen Pertanian Badan Penyluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Unit Pelaksana Teknis (UPT) lingkup Kementerian Pertanian Jadwal Pendaftaran: Pengumuman seleksi pada 19 September-3 Oktober 2023 Pendaftaran seleksi pada 20 September-9 Oktober 2023 Seleksi administrasi pada 20 September-12 Oktober 2023 Pengumuman hasil seleksi administrasi pada 13-16 Oktober 2023 Masa sanggah pada 17-19 Oktober 2023 Jawab sanggah pada 17-21 Oktober 2023 Pengumuman pasca sanggah pada 20-26 Oktober 2023 Penarikan data final pada 27-29 Oktober 2023 Penjadwalan seleksi kompetensi pada 30 Oktober-2 November 2023 Pengumuman daftar peserta, waktu, dan tempat seleksi kompetensi pada 3-6 November 2023 Pelaksanaan seleksi kompetensi pada 8 November-2 Desember 2023 Pelaksanaan seleksi kompetensi teknis tambahan pada 13 November-4 Desember 2023 Pengolahan nilai seleksi kompetensi pada 28 November-7 Desember 2023 Pengumuman kelulusan pada 4-13 Desember 2023 Pengisian DRH NI PPPK pada 14 Desember 2023-12 Januari 2024 Usul penetapan NI PPPK pada 13 Januari-11 Februari 2024 Untuk pelayanan informasi dapat melihat laman http://casn.pertanian.go.id/2023, atau menelepon di (021) 7804276 (yang dapat dihubungi pada Senin-Jumat pukul 08.00-16.00 WIB)

  • Menjaga Kesehatan Ternak di Tengah Cuaca Panas Akibat El Nino

    Peningkatan suhu dan kurangnya curah hujan akibat dari fenomena El Nino dapat mengakibatkan kesehatan hewan terganggu. Masalah paling umum terjadi adalah dehidrasi pada hewan ternak. Hewan ternak akan kehilangan banyak cairan tubuh saat musim panas yang terlalu. Fenomena ini bahkan dapat menyebabkan hewan menjadi overheating atau heat stress. Ini dapat mengakibatkan penurunan produksi, penurunan kualitas daging atau susu, serta kematian jika tidak diatasi dengan cepat. Selain itu, suhu panas dapat mengurangi nafsu makan ternak, yang akan berdampak pada masalah pencernaan pada hewan. Cuaca panas dapat berpengaruh pada pencernaan hewan ternak, meningkatkan risiko masalah pencernaan seperti diare. Kehilangan elektrolit yang signifikan melalui keringat juga dapat mempengaruhi keseimbangan elektrolit dalam tubuh hewan. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah khusus untuk menjaga kesehatan ternak di tengah cuaca panas ini. Pertama-tama, pastikan ternak memiliki akses yang cukup ke air bersih. Suhu panas dapat menyebabkan dehidrasi, sehingga penting untuk selalu menyediakan air segar dan memastikan sistem penyediaan air berfungsi dengan baik. Berikan perlindungan dari sinar matahari langsung. Bangunan atau tempat penampungan yang memberikan naungan penting untuk mencegah overheating pada ternak. Pengaturan pakan juga perlu disesuaikan. Perubahan dalam pola makan ternak dapat dibutuhkan untuk menghindari masalah pencernaan. Pertimbangkan untuk memberikan makanan dengan kandungan air yang lebih tinggi untuk membantu menjaga kelembaban tubuh hewan. Jangan lupa untuk melakukan pemantauan kesehatan secara rutin. Tanda-tanda stress pada hewan termasuk perubahan perilaku, penurunan produksi, dan gejala kesehatan lainnya harus diawasi dengan cermat. Terakhir, jika memang kondisi kesehatan hewan ternak semakin buruk, maka sebaiknya Anda berkonsultasi kepada ahli ternak atau dokter hewan untuk mendapatkan saran yang lebih spesifik sesuai dengan jenis ternak dan kondisi lingkungan setempat. Berikut rangkuman dalam 7 poin penting untuk menjaga kesehatan ternak di tengah cuaca panas akibat El Nino: 1. Pastikan akses air yang memadai: Sediakan air bersih dalam jumlah cukup untuk menghindari dehidrasi pada ternak. 2. Berikan naungan: Bangunan atau tempat penampungan yang memberikan perlindungan dari sinar matahari langsung membantu mencegah overheating pada ternak. 3. Sesuaikan pola makan: Pertimbangkan untuk memberikan pakan dengan kandungan air yang lebih tinggi untuk menjaga kelembaban tubuh hewan dan menghindari masalah pencernaan. 4. Pemantauan kesehatan rutin: Pantau tanda-tanda stress pada ternak, seperti perubahan perilaku dan penurunan produksi, serta gejala kesehatan lainnya. 5. Rencana darurat: Siapkan rencana darurat untuk menghadapi cuaca panas yang ekstrem, termasuk tindakan pendinginan tambahan atau evakuasi jika diperlukan. 6. Konsultasikan dengan ahli ternak: Dapatkan saran dari dokter hewan atau ahli ternak yang berpengalaman untuk strategi yang lebih spesifik sesuai dengan jenis ternak dan lingkungan setempat. 7. Tindakan pencegahan yang tepat: Dengan tindakan pencegahan yang tepat, Anda dapat menjaga kesehatan ternak Anda selama periode cuaca panas akibat El Nino.

  • Kementan Raih 3 Penghargaan Dunia dari WHO dan WOAH

    Pemerintah Indonesia menerima penghargaan dari Badan Pangan Dunia (Food and Agriculture Organization/FAO) dan Badan Kesehatan Hewan Dunia (World Organisation for Animal Health/WOAH) atas kinerjanya melalui Kementerian Pertanian dalam mengembangkan peternakan dan kesehatan hewan. Penghargaan pertama dari FAO diberikan kepada Indonesia atas upaya dan kontribusinya dalam konservasi dan pengembangan Plasma Nutfah Sapi Bali selama 13 tahun terakhir (2010-2022). Penghargaan kedua diberikan atas capaian kinerja dalam pengendalian Highly Pathogenic Avian Influenza (HPAI) di Indonesia selama lebih dari satu dekade. Adapun penghargaan ketiga diberikan oleh WOAH karena Indonesia dinilai sukses dalam mengendalikan penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Surat penghargaan ini diserahkan langsung oleh Rajendra Aryal, Perwakilan FAO untuk Indonesia dan Timor Leste di Indonesia kepada Kementerian Pertanian RI. Badan Pangan Dunia itu menilai Indonesia telah memberikan hasil dan kemajuan luar biasa dalam memperkuat sektor kesehatan hewan dan sistem pangan Indonesia. “Kami berterima kasih kepada Menteri Pertanian Indonesia yang telah menunjukkan kepemimpinan yang luar biasa,” ungkap Rajendra di acara puncak peringatan Bulan Bhakti Peternakan dan Kesehatan Hewan ke 187 di Asrama Haji Donohudan-Boyolali, Jumat (22/09). Menurut Rajendra, keberhasilan Indonesia dalam pengembangan peternakan, khususnya pelestarian Sapi Bali telah mampu menjadi primadona ternak potong Indonesia. Begitu juga dalam pengendalian penyakit flu burung, Indonesia dinilai berhasil mengendalikan penyakit itu hingga satu dekade. “Indonesia telah berhasil mendemonstrasikan good practices. Dengan praktik itu, Indonesia memiliki peran besar di kancah global. Praktik yang telah dijalankan Indonesia ini perlu diperkenalkan di tingkat dunial,” ungkapnya. Lebih lanjut, Rajendra juga menyampaikan jika keberhasilan Indonesia dalam mengendalikan penyebaran PMK juga perlu mendapatkan apresiasi. "Itu (pengendalian PMK) tidak mudah karena PMK seperti halnya virus covid 19 terhadap binatang. Penyebarannya sangat cepat dan mudah. Sehingga kami mewakili WOAH, memberikan penghargaan kepada Indonesia atas keberhasilan pengendaliannya,” terangnya. Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo ((Mentan SYL) menyebutkan jika banyak pihak turut berperan sehingga Indonesia bisa menunjukkan kemampuan dalam pengembangan sapi lokal Indonesia dan dalam pengendalian penyakit Flu Burung dan PMK. “Keberhasilan kita tidak bisa dilepaskan dari kiprah para petani dan peternak, petugas, akademisi, serta sinergi lintas sektoral,” ungkap SYL. SYL kemudian menyinggung perlunya perlu program-program terobosan untuk solusi bersama yang harus terus dilakukan oleh masyarakat global mengingat dunia saat ini dihadapkan pada tantangan serius, yaitu ancaman El Nino dan perubahan iklim yang sangat berdampak pada ketahanan pangan.

  • Kementan Kembali Lakukan Ekspor, Kali Ini Mangga Gincu dan Ayam Kampung

    Kementerian Pertanian baru saja melakukan ekspor mangga gedong gincu ke Arab Saudi. Pada saat bersamaan, Kementan juga mengekspor ayam kampung ke Timur Leste. Pelepasan ekspor sebanyak 700 kilogram mangga gedong gincu dan 5000 ayam DOC ini dilakukan langsung oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) di Bogor, Jawa Barat pada Kamis (21/9). Kegiatan ini menjadi rangkaian puncak satu tahun berdirinya Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementan sejak ditekennya Perpress 117 tahun 2021. "Bismillahirrahmanirrahim ekspor mangga gedong gincu dan ayam KUB ini saya lepas masing-masing ke Arab Saudi dan Timor Leste," ujar SYL didampingi Wali Kota Bogor Bima Arya di Lapangan Utama BB Biogen Komplek BSIP, Kota Bogor. Mentan Syahrul menyebut ekspor mangga ini sangat membanggakan karena mangga yang dikirim merupakan hasil petani binaan BSIP Kementan yang sudah melewati proses standarisasi tinggi sehingga mampu menembus pasar luar negeri. Selain itu, mangga yang dikirim merupakan mangga berkualitas yang sudah terbebas dari lalat buah dan penyakit lainnya. Sementara ayam DOC KUB yang dikirim merupakan ayam kampung unggul yang dilepas kementan melalui SK Mentan No. 768. "Saya kira peran BSIP ini sangat penting karena berkaitan dengan peningkatan ekspor. Apalagi kuta memiliki beberapa komoditas hasil binaan BSIP diantaranya pisang Kepok tanjung yang juga di ekspor sebanyak 40 ton dengan nilai transaksi US$80.000 ke Malaysia. Ada juga buncis dan selada air sebanyak 467 kilogram dengan nilai ekspor sebesar USD1500," papar Politisi Partai NasDem itu. Lebih lanjut, mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu mengatakan, Indonesa selama ini memiliki banyak varietas unggul yang perlu dieksplor karena bisa dijadikan produk hilirisasi untuk ekspor. "Kita punya banyak macam varietas dan komoditas yang tidak dimiliki dunia yang harus distandarisasi. Kita harus mengakses proses ini untuk industri hilirisasi yang besok memberi pendapatan bagi rakyat," kata SYL. Di tempat yang sama, Wali Kota Bogor Bima Arya mengapresiasi BSIP atas kinerja dan kontribusinya besar terhadap pelayanan standarisasi produk pertanian di Kota Bogor. Baginya, BSIP adalah badan baru yang memudahkan pelaku usaha untuk mengekspor lebih banyak produk hilirisasi. "Saya mewakili warga bogor menyampaikan terimaksih sudah begitu banyak bantuan kementan terhadap Kota Bogor. Di antaranya ada bantuan alsintan, bantuan kambing, bantuan ayam dan bimtek. Yang paling memiliki banyak manfaat adalah hibah lapangan manunggal seluas 12 hektare," kata Bima Arya. Sementara itu Kepala BSIP Kementan, Fadjri Djufri mengatakan BSIP telah berhasil meningkatkan standar komoditas pertanian Indonesia untuk kebutuhan pasar ekspor. BSIP juga menerima penyerahan 3 SNI dari BSN dan menyelesaikan LSPro yang akan diserahkan ke Komite Akreditasi Nasional (KAN). "Dalam waktu dekat kita akan segera menyelesaikan LSPro perkebunan, tanaman pangan, peternakan, hortikultura dan LSPro utama kita yaitu LSPro personal sebagai ukuran kekuatan SDM yang kita miliki," ungkapnya.

  • Puncak El Nino, Berikut Tanaman yang Bagus Ditanam di Musim Kemarau

    Saat ini Indonesia sedang mengalami musim kemarau panjang sebagai dampak dari fenomena El Nino. Fenomena ini terjadi secara periodik di Samudra Pasifik Tengah dan Timur. Siklus iklim ini menyebabkan perubahan suhu permukaan laut dan pola angin di wilayah Samudra Pasifik. Fenomena ini memiliki dampak besar pada cuaca global dan regional, termasuk wilayah Indonesia. El Nino sendiri terjadi ketika suhu permukaan laut di wilayah Samudra Pasifik Tengah dan Timur menjadi lebih hangat dari biasanya. Biasanya terjadi setiap dua hingga tujuh tahun sekali dan berlangsung selama beberapa bulan hingga setahun. Pola angin normal di Samudra Pasifik terganggu. Angin trade yang biasanya bertiup dari timur ke barat mengendur atau bahkan berbalik arah. Ini dapat mempengaruhi pola cuaca di berbagai belahan dunia. Beberapa dampaknya meliputi peningkatan suhu global, peningkatan frekuensi kekeringan, dan meningkatnya risiko bencana alam seperti banjir, badai, dan kebakaran hutan. Beberapa wilayah dapat mengalami kekeringan parah, sementara yang lain mengalami hujan berlebihan dan banjir. Selain itu, fenomena ini juga dapat mempengaruhi pertanian, perikanan, dan ekonomi lokal. Bagi yang hobi tanaman, fenomena ini memang menjadi tantangan tersendiri karena sebagian besar tanaman tidak tahan terhadap cuaca yang begitu panas. Namun, jika Anda baru ingin memulai bertanam di musim kemarau ini, berikut adalah rekomendasi tanaman yang tahan terhadap cuaca panas. 1. Daun Palem: Tanaman palem seperti palem kamboja atau palem wakul tahan panas dan cocok untuk taman atau pekarangan di iklim panas. 2. Sukulen: Tanaman jenis ini beragam, seperti echeveria, agave, dan sempervivum juga tahan panas dan memerlukan sedikit air. Sukulen memiliki bentuk dan warna yang beragam. 3. Lantana: Lantana adalah tanaman berbunga yang tahan panas dan tersedia dalam berbagai warna. Lantana memiliki daya tarik serangga penyerbuk. 4. Kaktus: Tanaman ini mungkin yang paling tahan panas dan kering. Kaktus miliki berbagai bentuk dan ukuran yang menarik dan memerlukan sedikit perawatan. 5. Bougenvillea: Tanaman ini merambat dengan bunga yang indah dan tahan panas. Bougenvillea dapat memberikan tampilan yang menarik di pekarangan Anda. 6. Aloe Vera: Tanaman ini adalah tanaman hias yang berguna dengan gel dalam daunnya yang dapat digunakan untuk mengobati luka bakar dan masalah kulit lainnya. Tanaman ini tahan panas dan memerlukan sedikit perawatan. 7. Bunga Matahari: Tanaman berbunga ini tumbuh tinggi dan tahan panas. Bunga besar dan cerah bunga matahari akan memberikan sentuhan keindahan pada taman Anda. 8. Kemboja: Pohon kemboja memiliki bunga beraroma yang tahan terhadap panas. Pohon ini dapat memberikan aroma yang harum di taman Anda.

  • Rayakan Tahun Pertama BSIP, Kementan Pecahkan Rekor Muri

    Puluhan ribu warga Kota Bogor dan sekitarnya berkumpul di Lapangan BB Biogen, Komplek Cimanggu, Kota Bogor, Jawa Barat, untuk merayakan kegiatan jalan sehat yang digelar oleh Kementerian. Kegiatan ini dihadiri oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL), dan bersama-sama mereka menciptakan momen bersejarah. Lebih dari sekadar acara rekreasi, jalan sehat ini telah berhasil mencetak rekor dunia dengan meraih Piagam Penghargaan MURI untuk kategori meminum jamu terbanyak dan serentak di 33 Provinsi Indonesia. Acara jalan sehat dan minum jamu ini merupakan bagian dari rangkaian puncak peringatan satu tahun berdirinya Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementan sejak lahirnya Peraturan Presiden No. 117 tahun 2021. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan pentingnya kesehatan dalam kehidupan kita. "Salah satu yang paling penting dalam hidup ini adalah kesehatan. Pikiran sehat dan hati juga sehat. Nah salah satu yang mendorong sehat adalah kita mau bersahabat dengan alam dengan apa yang kita miliki seperti herbal dan jamu-jamuan," ujar Mentan SYL, Kamis (21/9). Lebih lanjut, Politisi Partai NasDem itu menambahkan semua herbal yang ada di Indonesia memiliki manfaat dan kegunaan yang luar biasa dalam mendukung kebugaran tubuh manusia. "Jangan lupa Indonesia negara terbesar di dunia yang memiliki aneka ragam herbal. Bahkan tiga tahun kita survive karena pertanian. Dan semangat seperti ini sangat penting untuk kita jaga bersama," ujar mantan Gubernur Sulsel dua periode itu. Dijelaskan oleh Kepala BSIP Kementan, Fadjri Djufri, pemecahan rekor MURI ini melibatkan lebih dari 10.794 orang yang hadir secara fisik dan 2.144 orang secara online di seluruh provinsi, sehingga total yang terlibat mencapai sekitar 12.830 orang. Fadjri menegaskan sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas standarisasi, BSIP siap untuk menjaga produk lokal seperti herbal agar dapat dipasarkan di pasar ekspor. Inisiatif BSIP Kementan dalam mempromosikan minum herbal dan hilirisasi produk lokal ini turut diapresiasi oleh Anggota Komisi VIII DPR RI, Indira Chunda Thita, dan Anggota Komisi IV DPR RI, Endang Setyawati Thohari yang ikut hadir dalam kegiatan ini. Menurut mereka, pembinaan terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan langkah yang sangat tepat dalam meningkatkan potensi produk herbal untuk ekspor. Di tempat yang saman, Ketua Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), Inggrid Tania, sangat mendukung gerakan minum herbal dan hilirisasi. Bagi Inggrid, produk herbal memiliki peran penting dalam meningkatkan daya tahan tubuh, vitalitas, kecantikan, serta mencegah penyakit infeksi dan kronik degeneratif. Melalui bimbingan teknis dan standarisasi, produk herbal dari UMKM dapat menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat. Dengan jalan sehat dan minum jamu, Kementan dan BSIP menunjukkan komitmen mereka untuk menjaga dan mempromosikan kekayaan alam Indonesia serta kesejahteraan masyarakatnya.

  • Sukses Beternak Merak India, Pemuda Sleman Raup Puluhan Juta Rupiah

    Medi adalah seorang pecinta burung Merak dan memiliki usaha beternak Merak yang berlokasi di Dusun Beteng RT 05 RW 12, Margo Agung, Sleman, Yogyakarta. Perjalanan Medi dalam dunia beternak Merak dimulai pada awal tahun 2020 ketika ia pertama kali memulai dengan tujuh ekor Merak yang masih berusia bayi. Minat Medi terhadap Merak dipicu oleh hobinya dalam dunia hewan peliharaan. Awalnya, ia memiliki beberapa spesies pisang dan semakin tertarik dengan Merak, terutama Merak India, yang menurutnya memiliki berbagai keunikan. Salah satu keunikan yang menonjol adalah variasi warna bulunya, termasuk kombinasi warna biru, putih, dan berbagai macam warna lainnya. Menariknya, Merak India bukan termasuk hewan yang dilindungi oleh undang-undang sehingga pemeliharaan dan penangkaran Merak India dianggap sah. Hal ini membuat Merak India menjadi daya tarik bagi para penghobi hewan, Mini Zoo, dan pemilik taman aviary. Baca juga: Muhammad Ansar, Penggagas Biosaka yang Mendapat Penghargaan dari Mentan SYL Kesuksesan Petani Pacitan Rintis Lahan Green House dari Nol Di bisnisnya, Medi fokus pada beberapa jenis Merak India, seperti Merak Biru (Blue Peafowl), Merak Bloro (Bluepit Peafowl), dan Merak Putih (White Peafowl), yang memiliki nama latin Pavo cristatus. Ini adalah jenis Merak yang dapat dijual secara legal di pasar hewan peliharaan. Harga Merak bervariasi tergantung pada usia dan jenisnya, mulai dari beberapa juta hingga lebih dari lima puluh juta rupiah. Medi menjual Merak India secara daring (online) maupun langsung (offline), dengan jangkauan yang mencakup seluruh Indonesia melalui layanan ekspedisi seperti kereta api, bus, dan pesawat. Dalam hal perawatan Merak India, Medi memberikan panduan yang penting. Kandang Merak sebaiknya memiliki ukuran minimal 3 meter lebar, 5 meter panjang dan tinggi sekitar 3 meter. Pakan yang diberikan mencakup pakan pur ayam dan biji-bijian, serta hewan invertebrata seperti jangkrik, ulat Jerman, atau ulat Hongkong. Merak India juga dapat diberikan buah-buahan matang dan sayuran. Medi merekomendasikan kandang setengah terbuka dan setengah tertutup agar Merak dapat berlindung dari panas terik matahari dan hujan deras. Sinar matahari juga penting untuk membantu menjaga kesehatan Merak dengan mengurangi risiko penyakit. Kebersihan kandang adalah hal yang sangat penting, dengan kandang yang perlu disapu dan dibersihkan setiap hari. Perawatan yang konsisten diperlukan untuk menjaga kesehatan Merak, dan jika ada tanda-tanda penyakit, mereka harus dikarantina dan dirawat dengan baik. Saran Medi untuk mereka yang ingin memulai beternak Merak adalah tetap fokus, konsisten, dan penuh kasih sayang terhadap hewan peliharaan mereka. Dengan semangat dan perhatian yang tepat, hasil akan mengikuti, dan pemeliharaan Merak India dapat menjadi hobi yang menguntungkan. Medi sangat terbuka kepada siapa pun yang tertarik untuk memulai atau belajar lebih lanjut tentang beternak Merak India. Tempat usahanya dapat diakses di alamat Dusun Beteng RT 05 RW 12, Margo Agung, Sayidan, Sleman, Yogyakarta.

  • Kementan Gelar Gebyar Agrostandar Peringati Setahun BSIP

    Kementerian Pertanian (Kementan) menggelar acara pameran dan bazar Gebyar Agrostandar di Lapangan BB Biogen Kompleks Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP), Cimangu, Kota Bogor, Jawa Barat. Ini yang berlangsung selama tiga hari ini dimulai pada tanggal 19 hingga 21 September 2023. Kegiatan ini merupakan rangkaian acara memperingati satu tahun berdirinya BSIP Kementan yang juga diselenggarakan serentak di BSIP 33 Provinsi seluruh Indonesia. Kepala BSIP, Fadjry Jufri, berharap acara ini dapat menunjukkan jejak langkah BSIP dan kontribusinya terhadap pembangunan pertanian selama satu tahun sejak lahirnya Peraturan Presiden Nomor 117 Tahun 2022. “Meskipun umurnya baru satu tahun, kita sudah menghasilkan kurang lebih 13 RSNI yang akan diajukan ke BSN (Badan Standarisasi Nasional) untuk ditetapkan menjadi SNI, kita juga bisa merilis 4 SNI, kita juga berhasil menyelesaikan LSPro, kita akan punya LSPro mekanisasi pertanian, perkebunan, hortikultura, tanaman pangan, pupuk pestisida, dan lainnya” ujarnya, Selasa (19/9/2023). Selain itu acara ini juga bertujuan menumbuhkan produk lokal agar dapat bersaing di kancah global. Tak heran dalam Gebyar Agrostandar juga menampilkan produk-produk hilirasi pertanian. “Masyarakat akan disuguhkan beragam pameran menarik seperti gebyar hilirisasi produk pertanian, bazar murah, pameran mangga nusantara, pameran pelaku usaha, penerapan standar produk herbal, live musik hingga pelepasan ekspor yang digelar pada tanggal 21 September 2023,” kata Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri. Kata Kunto, agenda ini akan dimeriahkan dengan menggelar lomba cinta SDG demo sorgum for food feed and fuel, lomba foto acara HUT BSIP, kunjungan pelajar lingkup bogor, launching logo dan pencanangan open house BSIP secara serentak di seluruh Indonesia. “Sementara untuk puncak acara akan diisi dengan minum-minuman herbal serentak dengan peserta terbanyak di 33 provinsi dan akan memecahkan rekor MURI (museum rektor Indonesia),” jelasnya. Acara ini secara umum merupakan tindak lanjut dari dorongan Kementan yang terus menggencarkan pengembangan produk-produk hilirisasi pertanian. Tujuannya untuk menyerap lebih banyak tenaga kerja. Selain itu agenda ini juga bertujuan agar produksi petani dalam negeri dapat diserap lebih banyak lagi dan diolah menjadi produk pertanian sehingga dapat meningkatkan nilai tambah bagi para petani.

bottom of page